Saat Lebaran banyak orang kesulitan untuk menahan nafsu makannya setelah melihat hidangan yang tersaji. Makanan seperti opor, rendang, dan ketupat yang biasanya menjadi kuliner primadona saat Lebaran sulit ditolak oleh beberapa orang.
Menurut Rita Ramayulis, DCN, Mkes, dosen jurusan Gizi di Politeknik Kesehatan Jakarta II, seseorang yang sulit untuk menjaga nafsu makan saat melihat makanan dan tidak terkontol dapat dikatakan ia memiliki emotional eating.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Lebaran tidak memberi pengaruh pada seseorang terkena emotional eating. Makan banyak saat Lebaran biasanya terjadi karena sudah menjadi tradisi karena makanan memang sudah tersaji banyak,” ujar Aldis seperti ditulis pada Rabu (6/8/2014).
Hal serupa juga dikatakan oleh dr Titi Sekarindah, MS, SpGK, dokter gizi RS Pertamina. dr Titi mengatakan kebiasaan makan banyak saat lebaran lebih dipengaruhi karena keinginan makan banyak saja setelah sebelumnya sedikit makan karena puasa. Selain itu menu makanan yang istimewa saat Lebaran juga mengundang orang untuk makan lebih banyak dari biasanya.
“Makan banyak pada saat Lebaran lebih dipengaruhi oleh balas dendam jadi orang makan lebih banyak dari biasanya. Selain itu, menu-menu yang disajikan pada saat Lebaran juga tentu mempengaruhi keinginan seseorang untuk mengonsumsi suatu makanan,” kata dr Titi.
Seseorang dikatakan memiliki kebiasaan emotional eating jika dirinya tidak bisa mengontrol nafsu makan lebih dari sekali.
“Emotional eating biasanya dialami oleh perempuan yang sedang senang atau sedih dan melampiaskannya dengan makan. Biasanya lebih sering dilakukan perempuan saat sedang sedih,” tambah Aldis.
(up/up)











































