Seperti penuturan dr Titi Sekarindah MS, SpGK dari RS Pusat Pertamina, untuk menjaga pola diet saat puasa, pola makan selepas puasa harus tetap diperhatikan. Dengan kata lain, jumlah kalori yang masuk tidak boleh terlalu banyak.
"Makan tetap tiga kali sehari dengan menu sarapan, makan siang, dan makan malam. Porsinya pun dibatasi, misalnya makan malam dibatasi hanya empat sendok saja," kata dr Titi saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (6/8/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Titi menekankan sebaiknya jangan sampai melakukan diet karbohidrat yang kerap dianggap lebih cepat untuk menurunkan berat badan. Diakui dr Titi, memang metode ini cepat menurunkan berat badan tapi risiko kembali menaikkan berat badan justru lebih besar.
"Misalnya orang itu tidak mengonsumsi nasi sama sekali, tapi pada saat dia nanti mengonsumsi roti yang juga mengandung karbohidrat malah dalam jumlah banyak, itu justru akan membuat beratnya naik lagi," ucap dr Titi.
Selain itu, diet karbohidrat pun berisiko menyebabkan terganggunya proses berpikir pada orang yang menjalankannya sebab tidak ada glukosa yang masuk ke otak. Akibatnya, yang bersangkutan tidak bisa fokus dan berkonsentrasi dengan baik.
"Padahal standar karbohidrat yang seharusnya masuk ke tubuh kita adalah 40-50% dari kalori," tutup dr Titi.
(rdn/up)











































