Salah satunya adalah priapism. Priapism membuat penis ereksi secara terus menerus meski tanpa adanya rangsangan seksual. Ereksi tersebut juga biasanya disertai dengan rasa sakit. Pakar mengatakan bahwa priapism termasuk jarang terjadi, namun bukan termasuk penyakit langka.
"Secara umum priapismus didefinisikan sebagai ereksi penis yang menetap melampaui atau tidak terkait dengan niatan atau rangsangan seksual," tutur dr Ayodhia Soebadi, SpU, pakar urologi dari RS Dr Soetomo Surabaya ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (17/9/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain priapism, ereksi abnormal lainnya yang terjadi akibat penyakit adalah peyronie disease. Prof Wimpe Pangkahila, SpAnd, FAACS, pakar seksologi dari Universitas Udayana mengatakan bahwa peyronie disease adalah kondisi dimana penis ereksi dan terasa sakit, selain itu bentuknya tidak normal karena bengkok ke kiri, kanan, atas bawah.
"Peyronie disease itu nama penyakit untuk penis bengkok. Bengkoknya di luar normal dan ketika ereksi terasa menyakitkan," tutur Prof Wimpe ketika dihubungi terpisah.
Baik priapism maupun peyronie disease tentunya merupakan kondisi ereksi yang abnormal atau tidak biasa. Untuk mengetahui lebih lanjut soal kedua penyakit yang menyebabkan ereksi abnormal ini, baca ulasan khasnya di detikHealth ya!
(rsm/ajg)











































