Jakarta -
Jamur Malassezia penyebab panu sebenarnya hidup di kulit semua orang. Infeksi panu muncul saat pertumbuhannya tidak terkontrol, antara lain karena berbagai kebiasaan buruk yang membuat kebersihan diri kurang terjaga.
Beberapa kebiasaan buruk yang bisa membuat kulit mudah panuan adalah sebagai berikut, dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (15/10/2014).
1. Jarang mandi
Anggapan bahwa panu berhubungan dengan kebiasaan jarang mandi tidak sepenuhnya salah. Seseorang yang jarang mandi cenderung memiliki kulit yang lebih lembab karena keringatnya tidak pernah dibersihkan. Kondisi kulit yang lembab membuat pertumbuhan jamur penyebab panu tidak terkontrol.
2. Malas ganti baju
Baju atau pakaian apapun akan menyerap keringat saat dikenakan. Malas mengganti baju berarti membiarkan pakaiannya terus menerus dalam kondisi lembab, dan kondisi ini sangat disukai oleh jamur. Apalagi untuk pakaian dalam yang langsung menempel di tubuh.
"Bagusnya pakaian dalam diganti tiap mandi. Karena ada keringat, kemungkinan mikroorganisme juga dapat hidup di pakaian dalam," kata dr Irma Bernadette Tiorita Simbolon SpKK dari Divisi Dermatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
3. Mandi saat berkeringat?
Sebagian orang meyakini, langsung mandi saat sedang berkeringat bisa menyebabkan kulit mudah panuan. Tidak ada penjelasan ilmiah tentang hal ini, tetapi beberapa orang mengaku telah membuktikannya berdasarkan pengalaman.
Di kalangan dokter kulit, tentu saja anggapan semacam ini dianggap cuma sebatas mitos. Justru, jika tidak langsung mandi maka keringat yang menempel di pakaian akan membuat permukaan kulit semakin lembab dan mudah ditumbuhi jamur.
4. Salah pilih pakaian
Pakaian dengan bahan yang menyerap keringat dan mempunyai sirkulasi udara yang baik lebih dianjurkan karena bisa mengurangi kelembaban di permukaan kulit. Sebaliknya, bahan pakaian yang panas dan terlalu rapat akan membuat kulit lebih mudah berkeringat. Akibatnya, kulit jadi lembab lalu ditumbuhi jamur penyebab panu.
Anggapan bahwa panu berhubungan dengan kebiasaan jarang mandi tidak sepenuhnya salah. Seseorang yang jarang mandi cenderung memiliki kulit yang lebih lembab karena keringatnya tidak pernah dibersihkan. Kondisi kulit yang lembab membuat pertumbuhan jamur penyebab panu tidak terkontrol.
Baju atau pakaian apapun akan menyerap keringat saat dikenakan. Malas mengganti baju berarti membiarkan pakaiannya terus menerus dalam kondisi lembab, dan kondisi ini sangat disukai oleh jamur. Apalagi untuk pakaian dalam yang langsung menempel di tubuh.
"Bagusnya pakaian dalam diganti tiap mandi. Karena ada keringat, kemungkinan mikroorganisme juga dapat hidup di pakaian dalam," kata dr Irma Bernadette Tiorita Simbolon SpKK dari Divisi Dermatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Sebagian orang meyakini, langsung mandi saat sedang berkeringat bisa menyebabkan kulit mudah panuan. Tidak ada penjelasan ilmiah tentang hal ini, tetapi beberapa orang mengaku telah membuktikannya berdasarkan pengalaman.
Di kalangan dokter kulit, tentu saja anggapan semacam ini dianggap cuma sebatas mitos. Justru, jika tidak langsung mandi maka keringat yang menempel di pakaian akan membuat permukaan kulit semakin lembab dan mudah ditumbuhi jamur.
Pakaian dengan bahan yang menyerap keringat dan mempunyai sirkulasi udara yang baik lebih dianjurkan karena bisa mengurangi kelembaban di permukaan kulit. Sebaliknya, bahan pakaian yang panas dan terlalu rapat akan membuat kulit lebih mudah berkeringat. Akibatnya, kulit jadi lembab lalu ditumbuhi jamur penyebab panu.
(up/up)