Sama halnya dengan orang gemuk, orang kurus juga sering memperoleh panggilan yang kurang menyenangkan. Mulai dari cacingan, sapu lidi, hingga jarang dikasih makan. Jengah dengan ledekan seperti itu, banyak orang yang kurus pun ingin gemuk.
Setidaknya mereka ingin mendapatkan berat badan ideal karena terlalu kurus pun kadang menurunkan kepercayaan diri. Hanya saja setelah menambah porsi makan, nyatanya mereka juga tak kunjung gemuk. Apa yang terjadi?
"Ya sebabnya multifaktorial, nggak bisa karena makanan saja," tandas Dr Med dr Maya Surjadjaja, DCS, MS, SpGK dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kepada detikHealth dan ditulis Rabu (22/10/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada prinsipnya ini bergantung juga pada output dan input yang diperoleh tubuh," jelasnya.
Akan tetapi untuk mengatasinya, dr Maya mengatakan perlu dicari tahu dulu sebabnya. Penanganannya pun tak bisa dilakukan oleh satu orang dokter saja, tetapi bekerjasama dengan dokter-dokter ahli lainnya. "Misal sebab awalnya karena permasalahan hormon, maka kita rujuk dulu pasiennya ke dokter hormon. Setelah selesai baru kemudian masalah gizinya kita tangani," paparnya.
Ahli gizi keluarga dr Cindyawati Pudjiadi, MS, SpGK mengatakan diet sebenarnya tak melulu identik dengan usaha untuk menurunkan berat badan, tapi juga sebaliknya.
"Diet berarti pengaturan makan, hanya memang sering bila orang yang sedang menurunkan berat badan, dikatakan sedang diet," terangnya kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Padahal seseorang yang susah gemuk juga perlu mengatur pola makannya sehingga massa ototnya bisa terbentuk. Misalnya dengan memperbanyak porsi untuk protein, sehingga tidak semua makanan habis terbakar menjadi energi.
Lantas faktor apa saja yang mempengaruhi naik turunnya berat badan seseorang? Bagaimana cara menambah berat badan yang baik? Bagaimana dengan konsumsi obat atau susu penggemuk badan? Cari tahu dengan menyimak ulasan khas detikHealth minggu ini ya.
(lil/up)











































