Seiring dengan perkembangan teknologi, sex toys pun ikut berinovasi. Dari yang bisa bergetar tanpa harus dipegang, bisa di-misscall, hingga yang bisa mengintip bagian dalam organ intim. Apakah ini berarti perawatannya makin ribet?
"Nggak ada penyimpanan secara khusus, di lemari saja sudah cukup," ungkap Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS kepada detikHealth dan ditulis Rabu (3/12/2014).
Seksolog dari Universitas Udayana tersebut menegaskan agar awet dan aman digunakan, sex toys jenis apapun, entah itu vibrator, cincin penis maupun flashlight hanya perlu dipastikan kebersihannya, sebelum maupun sesudah dipakai.
Ini juga berlaku untuk sex toys inovatif atau lebih 'canggih' seperti yang bisa di-misscall atau bergetar sendiri. "Kalau mau pakai sex toys ya harus bersih. Setelah digunakan dan sebelum digunakan, dibersihkan pakai air dan sabun," tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyimpanan sex toys harusnya di kotak yang higienis dan berada dalam suhu ruangan," paparnya saat dihubungi secara terpisah.
Saran dr Andri bisa dikatakan masuk akal, terutama bila pasangan ingin mengantisipasi anak-anak yang bisa saja keluar masuk kamar tanpa pengawasan orang tua. Untuk itu, sex toys harus disimpan di tempat yang tersembunyi.
Seperti dikutip dari www.sofeminine.co.uk, kebersihan memang menjadi hal utama yang harus diperhatikan pasangan jika sering menggunakan sex toys. Pastikan sex toys tidak dibilas dengan air yang terlalu panas agar tidak cepat rusak. "Lebih baik lagi bila dibersihkannya dengan larutan NaCL 0,9 persen," imbuh dr Andri.
Yang pasti, sex toys lebih baik dicuci saja secara manual, jangan menggunakan mesin cuci piring atau cuci baju. Bila Anda meminjamkannya kepada orang lain, gunakan kondom agar terhindar dari infeksi menular seksual. Untuk mengurangi risiko iritasi, tambahkan pelumas pada sex toys yang digunakan atau memilih sex toys yang berbahan dasar air.
(lll/vit)











































