Jangan Tahan Kencing Saat Pesta Tahun Baru, Bisa-bisa Kena Infeksi

Jakarta - Seperti biasa, hampir setiap tanggal 31 Desember 2014, sebagian orang pasti telah berencana menggelar acara kumpul-kumpul bersama keluarga atau teman-teman untuk merayakan malam pergantian tahun. Namun ingat, jangan tahan pipis meski di tengah keramaian ya.

Menahan hasrat buang air kecil di tengah keramaian lumrah dilakukan sebagian orang, dengan alasan malas mencari toilet umum atau melewatkan keseruan bersama. Padahal apapun kondisinya, menahan pipis bukanlah keputusan yang tepat. Seperti halnya dikemukakan dr Nur Rasyid, SpU(K) dari RS Cipto Mangunkusumo.

"Biasanya kebiasaan menahan kencing ini berdampak saat kencing ada sisanya," katanya kepada detikHealth dan ditulis Rabu (31/12/2014).

Air seni yang tersisa selepas buang air kencing inilah yang rentan mengakibatkan infeksi. Padahal jika tidak ditangani dan kondisinya semakin parah, infeksi ini bukan tidak mungkin menjalar dan mempengaruhi fungsi ginjal.

Hal ini diamini dr Ayu Yuni Andini dari Klinik Cempaka Putih Jakarta. Menurutnya, Infeksi Saluran Kemih (ISK) sebenarnya jarang terjadi jika baru sekali menahan kencing. Namun bila hasrat sudah tiba dan tidak dikeluarkan, kantung kemih akan penuh, sehingga bakteri mudah bersarang lalu terjadilah infeksi. "Pada saat kencing pun akan terasa nyeri dan tidak tuntas," imbuhnya saat dihubungi secara terpisah.

Lebih lanjut dr Rasyid memaparkan kapasitas penyimpanan air seni normal manusia hanyalah 300-400 cc, sedangkan saat ditahan, kapasitas ini harus naik mencapai 500-600 cc. Ini artinya kandung kemih manusia sebenarnya telah dirancang khusus untuk bisa menahan keluarnya kemih.

"Hanya saja batas maksimal seseorang menahan kencing hingga kandung kemih penuh adalah kurang lebih 5-6 jam saja," paparnya.

Namun demikian dr Rasyid sangat tidak menyarankan untuk menahan pipis, apapun alasannya. Ia juga mengatakan tidak ada trik yang bisa dipakai untuk menambah kapasitas penyimpanan kandung kemih tadi.

"Tidak ada solusinya, kecuali mencari tempat umum untuk berkemih. Kalau sudah kebelet harus dikeluarkan," tegasnya.

dr Ayu juga tidak menyarankan siapapun untuk mengurangi konsumsi air, apalagi saat di keramaian, walaupun alasannya mencegah munculnya keinginan buang air kecil saat berada di keramaian. "Justru tetap harus banyak minum. Karena di keramaian, konsumsi oksigen dipakai oleh banyak orang, maka tubuh akan lebih membutuhkan cairan. Jadi bawalah botol minum sendiri atau beli cairan isotonik," sarannya.

(lil/up)