"Tahi lalat memang bisa tumbuh membesar karena trauma dan digesek-gesek. Tidak masalah kalau besar," kata dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dari D&I Skin Centre Bali, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (4/2/2015).
dr Eddy Karta dari Edmo Clinic menimpali bahwa tahi lalat hidup adalah tahi lalat yang masih berproses maturasi. Selama tidak ada tanda perubahan ke arah keganasan umumnya tahi lalat yang membesar bukan sesuatu yang harus dicemaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
https://health.detik.com/read/2014/06/11/191146/2605668/763/tak-cuma-kanker-kulit-tahi-lalat-juga-picu-kanker-payudara
dr Nyoman menyebut keganasan tidak cuma dilihat dari besar kecilnya tahi lalat. Karena tahi lalat kecil pun bisa berbahaya. "Ada kasus juga kalau tahi lalatnya kecil dan tidak membesar tapi berwarna tidak teratur harus diperiksa dengan cara biopsi karena bisa jadi itu tumor ganas," kata dr Nyoman.
Apakah tahi lalat yang membesar bisa menjadi tompel? Menurut kedua dokter itu, tahi lalat tidak akan menjadi tompel. "Tahi lalat dan tompel itu beda, meski tompel dan tahi lalat itu sama-sama kelainan bawaan tapi ukuran tompel lebih besar dari tahi lalat dan permukaannya halus, lebar lebih dari 6 mm tapi tidak menonjol," jelas dr Nyoman.
"Jika yang dimaksud dengan tompel di sini adalah tahi lalat besar sehingga menutupi permukaan yang luas, atau dalam kedokteran disebut giant nevus, maka tidak. Karena giant nevus bukan tompel yang tumbuh membesar dari kecil namun memang sudah besar sejak awal," ucap dr Eddy.
Terhentinya pertumbuhan tahi lalat tidak bisa diprediksi, karena berbeda antar individu dan antar tahi lalat. Namun menurut dr Eddy, jika tahi lalat diperiksa dengan teliti bisa diketahui apakah masih berproses atau sudah berhenti. Namun harus waspada jika pembesaran tahi lalat dilihat tidak wajar, karena dikhawatirkan tumor ganas.
(vit/up)











































