Viagra Hingga Terapi Hormon, Beberapa Cara Redakan PMS

Sindrom Pra-Menstruasi

Viagra Hingga Terapi Hormon, Beberapa Cara Redakan PMS

Yulida Medistiara - detikHealth
Rabu, 11 Feb 2015 14:00 WIB
Viagra Hingga Terapi Hormon, Beberapa Cara Redakan PMS
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Bagi sebagian wanita, premenstrual syndrome (PMS) memang sangat menyiksa. Nyeri, mual hingga muntah-muntah merupakan gejala umum PMS. Bahkan pada sebagian kasus, PMS juga dapat menyebabkan wanita uring-uringan dan depresi.

dr Sita Ayu Arumi, SpOG dari RSU Bunda Jakarta mengatakan bahwa PMS bisa diredakan. Hanya saja, cara meredakannya berbeda-beda tergantung dengan kondisi PMS yang dialami oleh orang tersebut.

"Sesuaikan dengan keluhannya, cek kondisinya ke dokter apakah termasuk PMS yang ringan atau berat, karena keluhannya bervariasi jadi harus diberikan terapi yang sesuai," ungkap dr Sita kepada detikHealth, ditulis Rabu (11/2/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu apa saja cara untuk meredakan PMS? Berikut beberapa cara untuk meredakan PMS, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber.

1. Olahraga Ringan

dr Hari Nugroho, SpOG dari RSUD Dr Soetomo/FK Universitas Airlangga Surabaya mengatakan bahwa wanita yang mengalami gejala PMS ringan tak memerlukan penanganan khusus. Dengan melakukan olahraga ringan, keluhan seputar PMS masih dapat dikendalikan.

"PMS yang ringan dapat diatasi dengan melakukan aktivitas ringan," tutur dr Hari ketika dihubungi terpisah.

Senam dan jogging dapat menjadi solusi melakukan olahraga ringan. Jika keadaan tak memungkinkan untuk senam atau jogging, berjalan kaki juga dapat menjadi alternatif olahraga ringan.

2. Minum Vitamin

dr Gde Suardana, SpOG dari RSAB Harapan Kita mengatakan bahwa minum vitamin dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan ketika PMS. Beberapa vitamin yang memiliki manfaat untuk mengurangi rasa nyeri antara lain vitamin B6, vitamin E, kalsium dan magnesium.

Selain mengonsumsi vitamin, dr Gde juga mengatakan pentingnya edukasi PMS bagi pasien yang sudah kronis. Biasanya, pasien akan diminta untuk menjalankan pola hidup sehat.

"Pada beberapa pasien yang sudah diedukasi biasanya disarankan untuk meringankan PMS dengan pola hidup sehat, olahraga senam, makan makanan bernutrisi atau makanan sehat," tuturnya.

3. Relaksasi

dr Hari dan dr Gde percaya bahwa relaksasi dapat meredakan gejala PMS seseorang. Dengan relaksasi, gangguan hormon yang ada dalam tubuh dapat dikendalikan sehingga wanita terhindar dari perasaan uring-uringan atau emosi.

"Melakukan hal yang dapat memberikan relaksasi, seperti Yoga, refleksi, mendengarkan musik atau apapun yang secara individu dianggap bisa memberikan relaksasi dapat membantu meredakan gejala PMS," imbuh dr Hari.

4. Terapi Hormon

Pada sebagian kasus PMS, gangguan hormonal yang terjadi dalam tubuh sangat kuat sehingga tak dapat dikendalin. dr Gde mengatakan bahwa PMS akibat kelebihan hormon estrogen biasanya menyebabkan munculnya jerawat atau payudara terasa sakit karena tegang.

"PMS yang berat harus dilakukan terapi menggunakan obat-obatan. Mulai dengan obat yang sifatnya antidepresan hingga menekan fungsi hormonal. Hubungi dokter Anda untuk hal ini," tambahnya.

5. Viagra

Beberapa penelitian di Amerika Serikat mengatakan bahwa viagra dapat meredakan PMS. dr Gde mengatakan bahwa memang ada penelitian seperti itu. Namun kembali lagi, harus dilihat kondisi PMSnya, apakah cocok atau tidak menggunakan viagra untuk meredakan PMS.

"Iya, jadi obat-obat viagra belum tentu sebagai terapi yang cocok digunakan setiap orang. Bagi orang yang sering lemah, lemas, tidak bergairah bisa menggunakan obat viagra ini yang fungsinya untuk meningkatkan otot," ungkapnya,

"Jadi, orang yang mudah cemas, emosi, dan marah tidak cocok dengan terapi ini. Nah orang yang hiperesterogen (jerawatan dan payudara menegang) memerlukan obat yang testoteron, jadi tak bisa digeneralisir apakah obat untuk meredakan PMS adalah obat viagra," tandasnya lagi.

6. Jamu dan Obat Herbal


Banyak jamu dan obat herbal yang mengklaim dapat meredakan PMS. Terkait hal ini, baik dr Sita, dr Gde, maupun dr Hari tak mau berkomentar banyak.

Mereka mengaku tak tahu soal kandungan apa saja yang terdapat dalam obat herbal atau jamu tersebut. Selain itu, belum ada bukti penelitian ilmiah yang mengatakan bahwa jamu dan obat herbal dapat digunakan untuk mengatasi keluhan seputar PMS.
Halaman 2 dari 7
dr Hari Nugroho, SpOG dari RSUD Dr Soetomo/FK Universitas Airlangga Surabaya mengatakan bahwa wanita yang mengalami gejala PMS ringan tak memerlukan penanganan khusus. Dengan melakukan olahraga ringan, keluhan seputar PMS masih dapat dikendalikan.

"PMS yang ringan dapat diatasi dengan melakukan aktivitas ringan," tutur dr Hari ketika dihubungi terpisah.

Senam dan jogging dapat menjadi solusi melakukan olahraga ringan. Jika keadaan tak memungkinkan untuk senam atau jogging, berjalan kaki juga dapat menjadi alternatif olahraga ringan.

dr Gde Suardana, SpOG dari RSAB Harapan Kita mengatakan bahwa minum vitamin dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan ketika PMS. Beberapa vitamin yang memiliki manfaat untuk mengurangi rasa nyeri antara lain vitamin B6, vitamin E, kalsium dan magnesium.

Selain mengonsumsi vitamin, dr Gde juga mengatakan pentingnya edukasi PMS bagi pasien yang sudah kronis. Biasanya, pasien akan diminta untuk menjalankan pola hidup sehat.

"Pada beberapa pasien yang sudah diedukasi biasanya disarankan untuk meringankan PMS dengan pola hidup sehat, olahraga senam, makan makanan bernutrisi atau makanan sehat," tuturnya.

dr Hari dan dr Gde percaya bahwa relaksasi dapat meredakan gejala PMS seseorang. Dengan relaksasi, gangguan hormon yang ada dalam tubuh dapat dikendalikan sehingga wanita terhindar dari perasaan uring-uringan atau emosi.

"Melakukan hal yang dapat memberikan relaksasi, seperti Yoga, refleksi, mendengarkan musik atau apapun yang secara individu dianggap bisa memberikan relaksasi dapat membantu meredakan gejala PMS," imbuh dr Hari.

Pada sebagian kasus PMS, gangguan hormonal yang terjadi dalam tubuh sangat kuat sehingga tak dapat dikendalin. dr Gde mengatakan bahwa PMS akibat kelebihan hormon estrogen biasanya menyebabkan munculnya jerawat atau payudara terasa sakit karena tegang.

"PMS yang berat harus dilakukan terapi menggunakan obat-obatan. Mulai dengan obat yang sifatnya antidepresan hingga menekan fungsi hormonal. Hubungi dokter Anda untuk hal ini," tambahnya.

Beberapa penelitian di Amerika Serikat mengatakan bahwa viagra dapat meredakan PMS. dr Gde mengatakan bahwa memang ada penelitian seperti itu. Namun kembali lagi, harus dilihat kondisi PMSnya, apakah cocok atau tidak menggunakan viagra untuk meredakan PMS.

"Iya, jadi obat-obat viagra belum tentu sebagai terapi yang cocok digunakan setiap orang. Bagi orang yang sering lemah, lemas, tidak bergairah bisa menggunakan obat viagra ini yang fungsinya untuk meningkatkan otot," ungkapnya,

"Jadi, orang yang mudah cemas, emosi, dan marah tidak cocok dengan terapi ini. Nah orang yang hiperesterogen (jerawatan dan payudara menegang) memerlukan obat yang testoteron, jadi tak bisa digeneralisir apakah obat untuk meredakan PMS adalah obat viagra," tandasnya lagi.


Banyak jamu dan obat herbal yang mengklaim dapat meredakan PMS. Terkait hal ini, baik dr Sita, dr Gde, maupun dr Hari tak mau berkomentar banyak.

Mereka mengaku tak tahu soal kandungan apa saja yang terdapat dalam obat herbal atau jamu tersebut. Selain itu, belum ada bukti penelitian ilmiah yang mengatakan bahwa jamu dan obat herbal dapat digunakan untuk mengatasi keluhan seputar PMS.

(mrs/vit)

Sindrom Pra-Menstruasi
11 Konten
Mengalami PMS saat menjelang waktu haid dirasakan oleh sebagian wanita. Namun, ada beberapa cara untuk menghindari dan mengatasinya. Simak tipsnya!
Berita Terkait