Ingin makan banyak dan mudah uring-uringan dirasakan oleh beberapa perempuan yang sedang dilanda premenstrual syndrom (PMS). Untuk meredakan keluhan ini, adakah kegiatan atau makanan yang harus dihindari?
"Hingga saat ini saya belum pernah baca penelitian tentang makanan yang bisa menurunkan PMS," kata dr Hari Nugroho, SpOG, dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (11/2/2015).
Baca juga: Terinfeksi Bakteri Akibat Pakai Tampon, Joanna Koma 8 Hari dan Lupa Ingatan
dr Gde menyarankan saat dalam masa PMS, seseorang sebaiknya mengonsumsi makanan sehat yang penuh nutrisi dan vitamin. Olahraga sebaiknya juga tetap dilakukan agar peredaran darah lancar.
Baca juga: Menstruasi Berkepanjangan, Waspadai Penebalan Dinding Rahim Abnormal
dr Hari juga menyarankan untuk banyak beraktivitas. Namun PMS yang berat membutuhkan penanganan medis. "Aktivitas justru harus diperbanyak untuk menurunkan gejala PMS. Tetapi PMS yang berat akan susah dihentikan hanya dengan melakukan aktivitas, membutuhkan obat-obatan," ucap dr Hari.
dr Hari memaparkan American College of Obstetricians and Gynecologists menyebut PMS sebagai suatu disfungsi ekonomi dan sosial yang terjadi selama 5 hari sebelum mens dan terjadi selama minimal 3 kali mens berturut-turut. Gangguan psikologis PMS ini adalah mood swing alias perubahan mood secara mendadak.
Mudah marah, cemas, sedih, depresi, peningkatan selera makan hingga hilangnya keinginan untuk melakukan sesuatu. Gangguan ini juga bisa mengakibatkan gangguan fisik seperti mual, tubuh terasa sangat lelah, nyeri di payudara, pusing dan panas. Dikatakan di literatur sekitar 75-80% wanita mengalami PMS, walapun hanya sekitar 3-8% yang mengalami PMS berat.
Pengobatan PMS paling sederhana adalah perubahan gaya hidup. Yaitu meningkatkan aktivitas fisik dan olahraga teratur. Apabila tidak berhasil bisa digunakan berbagai macam obat mulai obat penenang, pil KB, hingga suntikan penekan hormonal.
(vit/ajg)