Daftar Penyakit Hati yang Bisa Dialami Anak Sejak Masih Bayi

Penyakit Hati pada Bayi

Daftar Penyakit Hati yang Bisa Dialami Anak Sejak Masih Bayi

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 18 Feb 2015 17:31 WIB
Daftar Penyakit Hati yang Bisa Dialami Anak Sejak Masih Bayi
ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Selain orang dewasa, anak-anak bisa terserang penyakit hati yang secara umum gejalanya berupa kuning. Tetapi, di antara penyakit hati pada bayi, atresia bilier merupakan penyakit yang fatal dan paling cepat memburuk.

"Pada penyakit hati yang sudah parah umumnya ditandai dengan bayi kuning dan feses seperti dempul. Maka dari itu sangat dianjurkan para orang tua berhati-hati jika bayi kuning padahal sudah berusia dua minggu lebih," kata konsultan gastro hepatologi anak FKUI/RSCM Dr dr Hanifah Oeswari SpA(K).

"Jika seperti itu, saatnya ketemu dokter untuk diperiksa apakah ada kemungkian kelainan hati atau tidak," ujar dr Hanif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikHealth pada Rabu (18/2/2015) berikut ini beberapa penyakit hati yang bisa dialami bayi:

1. Sindrom alagille

ilustrasi (Foto: thinkstock)
Sindrom alagille merupakan kelainan bawaan pada hati anak yang mirip dengan bentuk lain penyakit hati yang dialami anak. Bocah dengan sindrom Alagille biasanya mengalami penurunan fungsi saluran empedu yang progresif di tahun pertamanya.

Dikutip dari liverfoundation.org, pasien juga mengalami penyempitan saluran empedu du luar hati. Kondisi ini menyebabkan adanya penumpukan empedu di hati hingga berakibat pada rusaknya sel-sel hati. Jaringan parut yang terbentuk karena kerusakan sel hati bisa menyebabkan sirosi pada 30-50% anak dengan sindrom alagille.

gejala sindrom alagille di antarantya kuning, kulit anak pucat, dan pertumbuhan yang buruk di bulan pertama kehidupannya. Bisa disertai dengan gatal serta penumpukan lemak di kulit. Sampai saat ini, dugaan palings ering terkait penyebab sinrom alagille adalah faktor genetik.

2. Atresia Bilier

ilustrasi (Foto: thinkstock)
Atresia bilier terjadi akibat tidak adanya pembentukan saluran empedu yang berfungsi membawa cairan empedu dari hati ke saluran usus 12 jari. Akibatnya, saluran empedu tidak terbentuk dan efeknya cairan empedu yang diproduksi tidak bisa dikeluarkan dari hati.

Karena cairan empedu diproduksi terus, maka akan menumpuk. Jika didiamkan, hati bisa mengalami kerusakan karena adanya tekanan dari produksi cairan empedu tersebut. Kerusakan hati ini berlanjut pada kondisi-kondisi seperti kulit yang tampak menguning dan perut yang membesar.

3. Progressive Familial Intrahepatic Cholestasis (PFIC)

ilustrasi (Foto: thinkstock)
Penyakit ini merupakan kondisi di mana terjadi kolestasis atau berkurangnya aliran empedu pada anak-anak ataupun remaja. Dikutip dari childliverdisease.org, aliran empedu yang berkurang bisa disebakan hati yang tidak dapat memproduksi empedu dengan baik.

Atau, bisa juga karena empedu tidak bisa keluar dari sel hati ke saluran empedu. Saluran empedu yang tidak normal juga bisa mengurangi aliran empedu.

"Termasuk penyakit progresif, juga akan memburuk karena terjadi fibrosis, pembentukan jaringan ikat menyeluruh dan banyak di hati sehingga hati nggak bsia berfungsi dengan baik," tutur dr Hanif.

4. Caroli disease

i
Caroli disease merupakan suatu kondisi di mana hati berisi kista-kista, seperti ruang kosong berisi cairan. Meski belum diketahui penyebab pastinya, pada pasien caroli disease umumnya ada ganguan di pembentukan saluran bilier sehingga timbullah kista yang jumlahnya lebih dari satu.

Saluran empedu di dalam hati akan bemuara di satu tempat, yaitu porta hepatis yang akan mengalirkan empedu ke usus. Pada pasien caroli disease, saluran empedu di dalam hati tersebut membentuk suatu ruangan yang berisi cairan.

Sesekali, caroli disease bisa ditandai dengan gejala bayi kuning. dr Hanif menuturkan caroli disease termasuk penyakit hati yang berat dan membutuhkan transplantasi hati.

5. Gangguan fungsi hati akibat komplikasi infeksi CMV

ilustrasi (Foto: thinkstock)
Cytomegalovirus (CMV) merupakan jenis dari familia Herpesviridae yang termasuk Epstein-Barr virus (EBV). Selain pada orang dewasa, CMV bisa menginfeksi anak-anak, demikian dikutip dari aafp.org.

Infeksi CMV akut bisa mengakibatkan peningkatkan kadar transaminase hati dan kondisi ini sering diduga hepatitis akut. Pada pasien infeksi CMV akut, kadar aspartat transminase dan alanine transminase bisa juga meningkat menjadi lima kali lipat dari kadar normal.

Dengan kata lain, infeksi CMV bisa menimbulkan komplikasi yang salah satunya menyebabkan fungsi hati tidak bisa berjalan dengan normal bahkan disertai demam yang tidak diketahui penyebabnya. Kondisi fisik lain yang berkaitan dengan infeksi CMV akut yaitu anemia dan trombositopenia (jumlah trombosit yang beredar di dalam darah berada di bawah batas normal).
Halaman 2 dari 6
Sindrom alagille merupakan kelainan bawaan pada hati anak yang mirip dengan bentuk lain penyakit hati yang dialami anak. Bocah dengan sindrom Alagille biasanya mengalami penurunan fungsi saluran empedu yang progresif di tahun pertamanya.

Dikutip dari liverfoundation.org, pasien juga mengalami penyempitan saluran empedu du luar hati. Kondisi ini menyebabkan adanya penumpukan empedu di hati hingga berakibat pada rusaknya sel-sel hati. Jaringan parut yang terbentuk karena kerusakan sel hati bisa menyebabkan sirosi pada 30-50% anak dengan sindrom alagille.

gejala sindrom alagille di antarantya kuning, kulit anak pucat, dan pertumbuhan yang buruk di bulan pertama kehidupannya. Bisa disertai dengan gatal serta penumpukan lemak di kulit. Sampai saat ini, dugaan palings ering terkait penyebab sinrom alagille adalah faktor genetik.

Atresia bilier terjadi akibat tidak adanya pembentukan saluran empedu yang berfungsi membawa cairan empedu dari hati ke saluran usus 12 jari. Akibatnya, saluran empedu tidak terbentuk dan efeknya cairan empedu yang diproduksi tidak bisa dikeluarkan dari hati.

Karena cairan empedu diproduksi terus, maka akan menumpuk. Jika didiamkan, hati bisa mengalami kerusakan karena adanya tekanan dari produksi cairan empedu tersebut. Kerusakan hati ini berlanjut pada kondisi-kondisi seperti kulit yang tampak menguning dan perut yang membesar.

Penyakit ini merupakan kondisi di mana terjadi kolestasis atau berkurangnya aliran empedu pada anak-anak ataupun remaja. Dikutip dari childliverdisease.org, aliran empedu yang berkurang bisa disebakan hati yang tidak dapat memproduksi empedu dengan baik.

Atau, bisa juga karena empedu tidak bisa keluar dari sel hati ke saluran empedu. Saluran empedu yang tidak normal juga bisa mengurangi aliran empedu.

"Termasuk penyakit progresif, juga akan memburuk karena terjadi fibrosis, pembentukan jaringan ikat menyeluruh dan banyak di hati sehingga hati nggak bsia berfungsi dengan baik," tutur dr Hanif.

Caroli disease merupakan suatu kondisi di mana hati berisi kista-kista, seperti ruang kosong berisi cairan. Meski belum diketahui penyebab pastinya, pada pasien caroli disease umumnya ada ganguan di pembentukan saluran bilier sehingga timbullah kista yang jumlahnya lebih dari satu.

Saluran empedu di dalam hati akan bemuara di satu tempat, yaitu porta hepatis yang akan mengalirkan empedu ke usus. Pada pasien caroli disease, saluran empedu di dalam hati tersebut membentuk suatu ruangan yang berisi cairan.

Sesekali, caroli disease bisa ditandai dengan gejala bayi kuning. dr Hanif menuturkan caroli disease termasuk penyakit hati yang berat dan membutuhkan transplantasi hati.

Cytomegalovirus (CMV) merupakan jenis dari familia Herpesviridae yang termasuk Epstein-Barr virus (EBV). Selain pada orang dewasa, CMV bisa menginfeksi anak-anak, demikian dikutip dari aafp.org.

Infeksi CMV akut bisa mengakibatkan peningkatkan kadar transaminase hati dan kondisi ini sering diduga hepatitis akut. Pada pasien infeksi CMV akut, kadar aspartat transminase dan alanine transminase bisa juga meningkat menjadi lima kali lipat dari kadar normal.

Dengan kata lain, infeksi CMV bisa menimbulkan komplikasi yang salah satunya menyebabkan fungsi hati tidak bisa berjalan dengan normal bahkan disertai demam yang tidak diketahui penyebabnya. Kondisi fisik lain yang berkaitan dengan infeksi CMV akut yaitu anemia dan trombositopenia (jumlah trombosit yang beredar di dalam darah berada di bawah batas normal).

(rdn/vit)

Ulasan Khas Penyakit Si Kecil
10 Konten
Penyakit bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Untuk itu perlunya kewaspadaan orang tua agar anak agar tak gampang terserang penyakit. Yuk simak ulasan khas ini.
Berita Terkait