Menanggapi hal ini, dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP dari divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, menuturkan memang ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mudah kentut atau malah jarang kentut. Mulai dari makanan hingga adanya gangguan di saluran pencernaannya.
"Produksi gas umumnya dari asupan makanan sehingga makanan yang mengandung gas dapat memproduksi kentut. Termasuk juga makanan yang mengandung protein tinggi seperti daging juga dapat meningkatan produksi kentut. Terus kalau awam bilang kayak masuk angin, lalu merokok, makan terlalu cepat, ada masalah di susu juga bisa meningkatakan gas lebih banyak," tutur dr Ari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (25/3/2015), untuk normalnya frekuensi kentut, menurut dr Ari yang menjadi masalah yakni ada kentut yang dirasakan dan ada yang tidak dirasakan. Namun, secara normal pergerakan usus manusia biasanya sebanyak enam kali per menit.
Dihubungi terpisah, dr Windi Yuliarini dari Puskesmas Pulau Moro, Kepulauan Riau mengungkapkan normalnya frekuensi kentut seseorang yakni sekitar 8-20 kali sehari. Ketika ada seseorang yang disebut jarang kentut, menurut dr Windi biasanya karena ada faktor makanan.
Baca juga: 6 Fakta Menarik tentang Kentut
"Kentut itu kan isinya gas, gasnya berasal dari saluran pencernaan. Jadi sebenarnya gas itu sendiri adalah salah satu produk dari hasil pencernaan makan kita ditambah ada sedikit udara luar yang 'kemakan' juga," terang dr Windi.
Nah, untuk mengetahui lebih dalam seputar kentut termasuk bagaimana proses terjadinya kentut, apa saja yang membuat orang gampang kentut serta menyebabkan kentut lebih bau, jangan lewatkan ulasan khas detikHealth kali ini yang membahas serba-serbi kentut. Akan dibahas pula trik yang tepat untuk menegur rekan atau anggota keluarga yang sering kentut sembarangan.
(rdn/up)











































