dr Abraham Arimuko, SpKK dari RSPAD Gatot Soebroto mengingatkan penggunaan underwear (pakaian dalam) bekas bukannya tanpa risiko. Salah satu risiko yang dikhawatirkan muncul adalah penularan penyakit dari pengguna sebelumnya.
"Ya kan kita ga tau pengguna sebelumnya punya penyakit menular atau tidak," paparnya kepada detikHealth dan ditulis Rabu (1/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rambut Kemaluan Juga Ada Kutunya
Kendati demikian keduanya mengingatkan walaupun sudah dicuci bersih, bukan tidak mungkin penularan penyakit masih bisa terjadi. Sebab menurut dr Abraham, mencuci pakaian dalam bekas dengan sabun atau deterjen kadangkala tidak menghilangkan seluruh bakteri yang menempel di sana.
"Ada beberapa bakteri yang tidak bisa hilang jika dicuci dengan sabun saja, baiknya pakai air hangat atau air panas dulu baru dicuci biar bakterinya hilang. Kutu kelamin itu salah satu yang pakai air panas bisa hilang," terang dr Nyoman dalam kesempatan terpisah.
Baca juga: Cara Tepat Mencuci Pakaian Bekas Agar Tak Tertular Penyakit Infeksi
Alternatifnya, cucilah dengan deterjen kemudian dilanjutkan dengan merendamnya bersama cairan antiseptik. dr Eddy Karta, SpKK dari EDMO Clinic Jakarta Selatan mengungkapkan, tak banyak yang tahu jika bleaching atau pemutih tak lain cairan antiseptik yang kuat dan efektif untuk membunuh berbagai jenis mikroorganisme.
Akan tetapi apabila baju dikhawatirkan rusak, lebih baik kembali ke cara pertama. "Tapi sebaiknya jangan beli (underwear) bekas untuk mengurangi risiko semacam itu," tutup dr Nyoman.
(lll/vta)











































