Neura Azzahra, pemilik Katering Makanan Anak, Bayi, Batita dan Balita, Bebitang mengatakan ide membuat katering ini berawal pada minat dirinya terhadap kebutuhan gizi pada tahun 2010. Lalu, berangkat dari kesadaran karena kurangnya katering gizi di daerah tempat tinggalnya.
"Jadi akhirnya membuat katering anak ini. Untuk panduan memilih menunya, memang background saya kesehatan masyarakat. Saya banyak mempelajari peraturan dan informasi gizi dari WHO dan juga melihat dari piramida makanan, dari situ saya bisa tahu pemenuhan gizi yang harus diberikan," kata Naura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (10/6/2015), Bebitang sendiri tidak memiliki konsultan gizi. Oleh karena itu, pihak Bebitang akan menanyakan pada orang tua yang hendak menjadi anggota soal riwayat alergi pada anak.
"Karena ini katering biasa yang bertujuan hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi mendasar anak. Dan bukan katering khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus atau bagi orang tua yang mau menaikkan bobot anaknya," tegas Naura.
Tantangan menjalani bisnis katering MPASI dan makanan anak dikatakan Naura tentu berada di awal perjalanan bisnis ini. Pada masa menginformasikan seputar katering gizi, tak jarang ada orang tua yang sangat pemilih. Tapi kemudian, Bebitang bekerja sama dengan komunitas yang membantu mengenalkan katering ini kepada orang tua yang perduli terhadap gizi anak.
"Untuk harga berlangganan katering mulai dari paket BABY Rp 150 ribu per 3 hari yaitu 2 kali makan, dan 1 kali snack per hari. Paket TODDLER Rp 195 ribu untuk dua kali makan dan 1 kali snack per hari. Rencana akan buka di area Jakarta dan kateringnya kisaran Rp 300 ribu per 3 hari. Jangan khawatir, harga sudah termasuk ongkos kirim," tutur Naura.
Baca juga: Tak Perlu Repot, Menu MP-ASI Sama Saja dengan Makanan Harian Keluarga
(rdn/vit)











































