"Saya ada pasien dengan miom sebesar 10 cm, dia nggak mau operasi. Padahal saat dia menstruasi itu jadinya berlebihan darahnya. Dalam setahun harus tiga kali transfusi," tutur dr Eric Kasmara, SpOG dari Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (2/12/2015).
Jika miom penyebab perdarahan tidak diangkat, sambung dr Eric, mungkin tubuh akan mengadaptasi. Namun jika sampai menyebabkan anemia parah, maka risiko kesehatan lainnya menghantui, karena bisa terjadi gagal jantung.
"Jantung kan harus pompa darah, mengangkut oksigen. Kalau Hb rendah, jantung tentu ngos-ngosan, dipaksa kerja keras jadi ngap-ngapan. Anemia nggak boleh dibiarkan," sambung ayah tiga anak ini.
Baca juga: Miom di Rahim Bisa Sebabkan Menstruasi Panjang dan Banyak
Apakah miom bisa menghilang dengan sendirinya? Menurut dr Eric, secara teori itu sulit terjadi. Beda halnya jika miom mengecil, masih ada kemungkinannya.
"Miom itu ada yang estrogen dependent dan non estrogen dependent. Yang estrogen dependent, karena pengaruh estrogen tentu bisa bertambah (besar). Kadang sudah dioperasi saja bisa tumbuh di tempat lain," papar dr Eric.
Jika miom tersebut termasuk estrogen dependent maka pada saat seorang perempuan memasuki masa menopause, bisa mengecil. Sebaliknya jika termasuk non estrogen dependent, meski sudah menopause tapi miom tetap saja bisa bertambah besar.
"Miom kadang nggak ketahuan karena nggak ada keluhan. Karena nggak ada keluhan jadi nggak menyadari dan nggak pernah kontrol. Saat USG baru ketahuan. Kalau membahayakan diangkat saja, kalau tidak ya tidak perlu," kata dr Eric.
Baca juga: Muncul Flek di Celana, Apakah Tanda Kondisi Serius? (vit/up)