Menanggapi hal ini, dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA dari RS Bunda Jakarta mengatakan, jadwal MPASI minggu pertama bisa dimulai dari buah, dengan catatan jika berat badan anak normal. Sebaliknya, jika anak kurus, MPASI sebaiknya tidak dimulai dari buah tetapi serealia. Wanita yang akrab disapa dr Tiwi ini menambahkan, dalam pengamatannya di lapangan, bayi yang MPASI-nya dimulai dengan buah, lebih sulit untuk mengonsumsi serealia.
"Akhirnya si bayi ini kurus juga. Saya pun menyimpulkan makan buah ini bagus, tapi ingat buah ini tidak menaikkan berat badan lho.
Jadi seringkali bayi ASI yang awalnya gendut, 6 bulan berat badannya 8 kg misal, terus kita mulai MPASI-nya dari buah, terus aja bobotnya 8,5 kg sampai usia 12 bulan," tutur dr Tiwi saat berbincang dengan detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kalau Begini Kondisinya, MPASI Tak Mesti Diberikan Saat Bayi Usia 6 Bulan
Sehingga, akan lebih baik jeda penggantian menu MPASI tidak dilakukan terlalu lama. Setelah beberapa hari diberi serealia kemudian buah, Bunda bisa memberi bubur tim saring dengan daging. Pada anak yang kurus pun, pemberian daging atau hati juga bisa dilakukan meski anak masih berusia 6 bulan, mengingat daging atau hati bisa cepat menaikkan berat badan.
"Kebanyakan orang tua baru ngasih makan daging anaknya di usia 8 bulan, itupun kaldunya aja. Nggak ada nutrisinya lah itu. Kan bisa dikasih dagingnya, dihancurin kan di sana masih ada lemaknya yang menempel tuh. Kalau dikasih daging pasti berat badan anak naik," tambah pemilik akun instagram @drtiwi ini.
Untuk jumlah MPASI, dikatakan dr Tiwi ditingkatkan sesuai minat bayi di mana jumlah MPASI awal yakni sekitar 120 ml. Di minggu kedua misalnya ibu ingin mengenalkan jenis sayur dan umbi pun boleh saja. Baiknya, pilih salah satu jenis sayur dan umbi kemudian beri bertahap selama 3 hari, lalu ganti dengan menu lain.
Tak lupa, dr Tiwi mengingatkan ada tiga syarat pemberian MPASI yaitu secara psikologis anak sudah mau, kemampuan fisik anak mendukung di mana anak sudah bisa duduk tegak dengan disangga dan kepala tegak, kemudian sistem pencernaannya juga sudah siap.
Baca juga: ASI Eksklusif Tapi Bobot Anak Tak Naik Signifikan? Bisa Jadi Ini Sebabnya (rdn/up)











































