Dengan begitu, sejak kecil anak bisa mempelajari bahwa makan adalah aktivitas yang penting dan sebaiknya dilakukan dengan fokus.
Seperti disampaikan oleh dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA atau dr Tiwi kepada detikHealth, proses memberi makanan adalah salah satu kegiatan stimulasi pada anak. Menurutnya, jumlah makanan yang masuk memang penting, tapi proses pemberian makan juga tak kalah pentingnya.
"Memberi makan pada tempatnya juga melatih anak fokus dengan kegiatan yang sedang dilakukan, misalnya hindari makan sambil menonton televisi. Sesungguhnya kebisaan anak yang dilakukan terus-menerus akan membuat pola yang baik pada anak kelak," imbuh dokter yang praktik di RS Bunda Jakarta ini.
Baca juga: Infografis: Tekstur dan Porsi MPASI
Selain itu, proses pemberian makan juga penting diketahui oleh orang tua agar anak terbiasa mandiri. Misalnya, bayi usia 6-8 bulan mungkin disuapi, tapi dengan bertambahnya usia bayi diharapkan ia dapat dilatih makan sendiri.
"Misalnya masuk usia 8 bulan, anak bisa dilatih ikut terlibat dalam pemberian makan. Usia 12 bulan nanti mulai dilatih juga untuk makan sendiri, sehingga saat usia dua tahun anak bisa melakukannya dengan baik," pesan pemilik akun Instagram @drtiwi ini.
Untuk bayi di bawah usia satu tahun, saat sudah kenyang biasanya ia akan memperlihatkan tanda-tanda penolakan. Nah, kalau sudah demikian maka sebaiknya kegiatan makan dihentikan.
"Kalau jumlah makannya baru sedikit, berarti frekuensi makannya dipersering. Semua kegiatan bersama anak perlu dilatih, begitu juga saat memberi makan pada anak," ungkapnya.
(ajg/up)











































