dr Delia Krisnawaty, Kepala Pelayanan Diabetes dari Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (KDK-FKUI), Kayu Putih, Jakarta Timur, mengatakan sebenarnya tidak ada perbedaan antara pola makan pasien diabetes dengan orang lain. Pola makan yang dianjurkan bermanfaat bagi pasien diabetes dan juga masyarakat yang ingin hidup lebih sehat.
"Untuk pengaturan pola makan pasien diabetes itu rumusnya 3J. Yakni jenis makanan, jumlah makanan dan jadwal makan," tutur dr Delia kepada detikHealth, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanan dengan karbohidrat sederhana seperti cokelat, mi instan dan gula pasir bisa menyebabkan gula darah naik dalam sekejap. Gandum, sereal atau beras merah merupakan contoh makanan dengan karbohidrat kompleks yang dianjurkan bagi pasien diabetes. Sebabnya, makanan-makanan tersebut tak hanya mengandung karbohidrat namun juga serat dan protein nabati.
Baca juga: Hidup Enak Meski Idap Diabetes, Bisa Kok!
Faktor selanjutnya adalah jumlah makanan. Upayakan untuk membatasi makanan yang dimakan dan menu makanan tidak hanya terdiri dari karbohidrat, namun juga serat, protein, mineral dan vitamin lainnya.
"Jadi sebenarnya pasien diabetes boleh makan apa saja asal jangan banyak-banyak. Dalam satu piring itu selain nasi juga ada sayur, daging atau ikan dan jangan lupa konsumsi buah," paparnya.
Terakhir adalah jadwal makan. dr Dewi Friska, MKK, juga dari KDK-FKUI Kayu Putih, mengatakan pasien diabetes dianjurkan untuk makan 6 kali sehari, yakni 3 kali makan besar dan 2 kali makan snack.
"Makan besar dengan porsi dan jenis makanan yang sudah dianjurkan, 3 kali sehari. Diselingi snack sebelum makan siang dan sebelum makan malam. Snacknya tentu saja bukan kue atau jajanan manis tapi buah yang mengandung banyak serat," urainya. (mrs/vit)











































