"Awalnya lumayan stres ngurusin anak masih kecil jadi lebih sensitif aja. Terutama pada masalah ekonomi, misalnya mau beli sesuatu tapi harus mensiasati uang yang suami kasih biar bisa cukup sampai akhir bulan lagi," kata Farah Nursari (37).
Rasa bosan karena sehari-hari di rumah memang ada. Namun Farah menyiasatinya dengan melakukan hal yang bisa membantu perekonomian keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ibu, Jangan Pendam Stres Sendiri Ya
Faela Shafa (29), pembaca detikHealth lainnya, memilih berhenti dari pekerjaan agar lebih fokus mendidik anak. Apakah di rumah dengan anak membuatnya jauh-jauh dari stres? Tidak juga. Dia kadang bingung membagi waktu antara mengurus anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya.
"Stres ibu di rumah menurutku jauh lebih tinggi karena ibu rumah tanggal 24 jam ngurusin anak dan pekerjaannya random. Rutinitas terus-terusan sepanjang hari itu bikin ibu cenderung nggak keluar rumah nggak berteman. Nah, efeknya bikin stres karena kadang dia kesepian," tutue Faela.
Faela sepakat, ibu bekerja maupun ibu di rumah punya stres dan tekanan masing-masing. Karena itu semua ibu perlu mendapat dukungan, terlebih dari keluarga terdekat.
Astri Kurnia (29), ibu rumah tangga lainnya mengatakan dirinya merasa stres jika tidak ada yang membantu membersihkan rumah. Selain itu kesepian juga membuatnya stres, apalagi dulu saat masih bekerja dirinya kerap bertemu banyak orang.
Sama seperti ibu bekerja, ibu di rumah juga saat stres jadi lebih gampang uring-uringan. Bisa juga jadi bertengkar dengan suami.
Agar tidak stres, Astri mengatasinya dengan mencari aktivitas di luar rumah. Misalnya mengikuti kelas parenting ataupun melakukan playdate. Dengan begitu dia bisa berkenalan dengan ibu-ibu lainnya.
Baca juga: Yuk, Ramai-ramai Ungkapkan Rasa Sayang ke Ibu
(vit/up)











































