Kabut polusi di Jakarta kini menjadi sorotan banyak orang, khususnya mereka yang masih harus beraktivitas di luar rumah saat pagi hingga siang hari. Tak hanya perihal pernapasan, kondisi kulit pun bisa terdampak oleh kadar polusi yang sedang parah di banyak wilayah.
Dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus Wakil Ketua Bidang Media Sosial dan Edukasi Masyarakat PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr dr Dhelya Widasmara, SpKK (K) FINSDV, FAADV, menjelaskan pada dasarnya, metode pembersihan wajah bergantung pada aktivitas masing-masing orang serta kondisi wajahnya.
Sebagai contoh, orang yang seharian beraktivitas menggunakan make up tebal mungkin lebih memerlukan double cleansing dibandingkan orang yang tidak menggunakan make up sama sekali.
"Memang kalau membersihkan wajah ada beberapa macam (cara). Kan sekarang ada milk cleanser, micellar water, cleansing balm, itu boleh semua sebenarnya," terangnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (28/7/2023).
"Tapi yang perlu saya sampaikan adalah cukup dipastikan bersih saja. Kalau Anda dengan aktivitas yang make up tebal, bolehlah menggunakan double cleansing misalnya cleansing balm dulu, baru sabun nggak apa-apa. Tapi kalau aktivitas ringan-ringan saja, saya rasa sabun saja cukup," imbuh dr Dhelya.
Yang terpenting, ditegaskan oleh dr Dhelya, adalah wajah dibersihkan setelah seharian beraktivitas di luar rumah dan terpapar polusi.
"Metode cleansing itu sama saja, nggak masalah. Yang penting prinsipnya adalah membersihkan. Nggak masalah harus facial wash," pungkas dr Dhelya.
Simak Video "Video: New Delhi Dikepung Kabut Asap Tebal"
(vyp/kna)