Seperti penuturan Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Hardinsyah MS, pada prinsipnya kerja otak dan organlah yang mendasari seseorang bergerak. Nah, untuk menjadi seorang pemimpin, maka individu harus cerdas menggunakan otak.
Ketika anak menjadi pemimpin di usianya, dia pastinya akan memiliki daya tangkap dan daya ingat yang baik. Kemudian, anak harus tampil energik. Menurut Prof Hardin, jika anak tampak loyo, anak anak sulit dipilih untuk jadi pemimpin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana memenuhi kebutuhan gizi seimbang pad anak? Prof Hardin menekankan pentingnya pemenuhan gizi makro berupa karbohidrat, protein, lemak dan omega 3, serta kebutuhan air. Kemudian, jangan lupa penuhi kebutuhan zat gizi mikro pada anak berupa vitamin dan mineral. Contohnya, vitamin B kompleks yang penting untuk otak.
"Kemudian pastikan anak makan teratur 3 kali sehari. Seringnya kan mereka melewatkan sarapan. Seorang bunda dan ayah penting melihat perkembangan bobot anaknya dan dilihat pertumbuhannya sudah sesuai belum dengan kurva pertumbuhan. Secara mata telanjang bisa dilihat juga kan ini pertumbuhan anaknya bagus nggak dibandingkan anak seusianya," kata Prof Hardin.
Baca juga: Ini yang Perlu Dipahami Soal Gizi Buruk Pada Anak
Ia menambahkan, anak yang bisa menjadi pemimpin di usianya saat itu juga memiliki kriteria lain di mana anak bisa memberi solusi yang cepat, tepat dan memiliki kemampuan berpikir cepat. Prof Hardin mencontohkan, ketika ada teman jatuh dari pohon, anak minta obat merah untuk mengobati temannya. Nah, solusi yang dilakukan anak memang bukan solusi yang berat, tapi dari solusi sederhana ini bisa terlihat bagaimana karakter si anak ini.
"Jadi secara sederhanan, anak cerdas dalam mengambil tindakan, melakukan hal sederhana seperti membela teman cewek yang diganggu, bisa berargumentasi dan memberi solusi kemudian dia diikuti temannya. Sehingga, gizi yang baik penting untuk menanamkan jiwa kepemimpinan pada anak," kata Prof Hardin.
Dalam kesempatan sama, Arif Mujahidin, Communication Director Danone Indonesia mengatakan masih banyak info secara online atau cetak yang kurang kredibel bahkan hoax. Jika info seperti ini diteruskan, menurut Arif efeknya bisa 'panjang'.
"Untuk itu sejak 2010 kami adakan Nutritalk yang berisi paparan pakar dan bisa bermanfaat untuk masyarakat. Dalam buku ini dirangkum apa yang selama ini disampaikan dalam nutritalk. Tujuannya, pasti demi meningkatkan status gizi di Indonesia khususnya pada ibu dan anak," kata Arif.
Baca juga: Jelang Remaja, Kebutuhan Gizi Anak Laki-laki dan Perempuan Berbeda (rdn/vit)











































