Lawan Diskriminasi Kusta, Ali Bantu Sesama Lewat Lengan dan Kaki Palsu

Masih Ada Kusta di Tangerang

Lawan Diskriminasi Kusta, Ali Bantu Sesama Lewat Lengan dan Kaki Palsu

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 16 Feb 2015 12:33 WIB
Lawan Diskriminasi Kusta, Ali Bantu Sesama Lewat Lengan dan Kaki Palsu
Ali (Foto: Feri/detikHealth)
Jakarta -

Ali Saga (45) adalah salah satu pengidap kusta yang berhasil sembuh setelah menjalani pengobatan selama 7 tahun di Rumah Sakit Kusta (RSK) Sitanala, Tangerang. Setelah berjuang menghadapi diskriminasi dan penyakit, ia kemudian membangun bengkel kaki dan lengan palsu untuk membantu sesama.

"Saya waktu itu masih anak-anak umur 10 tahun di Jakarta daerah Sunter. Sulit penderita kusta itu terutama untuk sekolah. Saya sendiri namatin SD sampai empat kali pindah karena baru berapa bulan sudah enggak ada teman," kenang Ali ketika ditemui detikHealth di bengkel pribadinya di Kompleks Serbaguna Sitanala, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Neglasari, Tangerang, dan ditulis pada Senin (16/2/2015).

Baca juga: Mantan Penderita Kusta yang Sukses Jadi Pengusaha Kaki & Tangan Palsu

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang-orang di sekitar Ali menjauhi dirinya akibat penyakit kusta yang ia idap. Tidak jarang kata-kata bernada hinaan dilemparkan kepadanya, bahkan oleh petugas kesehatan di puskesmas.

Ali mengatakan saat itu dirinya merasa sangat malu. Menurut Ali, dia diperlakukan seperti hewan yang berbahaya bukannya seperti manusia yang butuh pertolongan.

"Dulu di puskesmas ketemu kusta heboh. Dokternya bilang 'wah ini kamu kusta' terus semua disuruh keluar ruangan, jarumnya suntiknya disuruh buang jauh-jauh, dilihatin orang-orang. Nangis saya waktu itu sampai enggak mau ke puskesmas lagi," ungkap Ali.

Atas saran kerabat ia kemudian pergi ke RSK Sitanala yang memang dikenal banyak menghadapi kasus kusta. Setelah dinyatakan bersih dari kusta, pada tahun 2005 Ali kemudian mendirikan bengkel kaki dan tangan palsu. Banyak pengidap kusta dari kalangan miskin yang kehilangan anggota geraknya karena penyakit dan Ali ingin membantu mereka.

"Kegiatan saya sekarang hanya membantu. Tiap ada dana saya selalu prioritaskan untuk membantu orang," kata Ali.

Hingga kini Ali mengaku telah membuat sekitar 3.000 unit dari bantuan dana sponsor dan 200 unit dari uangnya sendiri. Ali mengatakan masih ada 150 pesanan yang belum ia buat karena kekurangan dana.

Baca juga: Kampung Kusta Kini Tak Lagi Tersandera

(vit/vit)

Berita Terkait