Presiden Korea Selatan Akui Salah Menilai Kecepatan Penularan MERS

Presiden Korea Selatan Akui Salah Menilai Kecepatan Penularan MERS

M Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 05 Jun 2015 10:48 WIB
Presiden Korea Selatan Akui Salah Menilai Kecepatan Penularan MERS
Jakarta -

Otoritas kesehatan Korea Selatan mengonfirmasi kabar terbaru soal penularan MERS (Middle East Respiratory Syndrome). Laporan terakhir mengatakan ada 41 orang positif MERS dengan 4 orang di antaranya meninggal dunia.

Reuters melaporkan kematian paling baru terjadi pada pasien berusia 76 tahun. Pasien diketahui berbagai ruangan di rumah sakit dengan patient zero (pasien pertama atau pasien indeks) yang baru saja pulang dari kunjungan ke Timur Tengah.

Baca juga: Wabah MERS di Korea Selatan Berlanjut, Korban Tewas Menjadi 4 Orang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, sudah hampir 1.600 orang dikarantina. Sebagian orang dikarantina di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik, sementara sisanya dikarantina di rumah. Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, mengakui bahwa penularan MERS yang cepat ada kaitannya dengan respon awal yang sedikit terlambat.

"Reaksi pertama ketika infeksi baru seperti MERS menyerang sangat penting, namun kami mengakui ada kekurangan dalam respons pertama kami, termasuk penilaian soal kecepatan penularan virus ini," tutur Geun-hye, dikutip dari CNN, Jumat (5/6/2015).

Lebih dari 900 sekolah, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, ditutup untuk sementara. Reuters melaporkan hotline MERS yang dibuka oleh pemerintah setempat telah mencatat lebih dari 3.000 panggilan pada Rabu (4/6).

Wabah MERS di Korea Selatan dimulai pada 20 Mei 2015, ditandai dengan tewasnya pasien berusia 68 tahun. Pasien indeks yang kemudian menularkan virus tersebut punya riwayat bepergian ke 4 negara di Timur Tengah sebelum pulang ke Seoul pada 4 Mei 2015.

Sejak saat itu, lebih dari 1.600 orang yang diduga terpapar virus telah dikarantina dengan berbagai level. Sekitar 160 dikarantina di fasilitas khusus yang disediakan pemerintah, sedangkan yang lain dikarantina di rumah masing-masing dengan pembatasan ketat.

Baca juga: Mau Pergi ke Korea Selatan? Catat 5 Pesan Kemenkes Biar Tak Tertular MERS



(rsm/up)

Berita Terkait