"Pembatalan sih nggak banyak, jadi tidak terlalu berpengaruh karena beritanya walaupun gencar, nggak sampai orang meng-cancel dengan membabi buta gitu," kata Vice Chairman ASITA Chapter Jakarta, Rudiana kepada detikHealth, Sabtu (6/6/2015).
Rudiana mengatakan, meski demikian memang ada wisatawan yang membatalkan perjalanan meskipun persentasenya tidak terlalu besar, di bawah 5%. Alasan mereka membatalkan perjalanan ke Korsel yakni khawatir dengan perserbaran MERS CoV. Namun, Rudiana tak menampik jika berita soal MERS CoV di Korsel terus dinaikkan atau penanganan di sana kurang baik, mungkin bisa menaikkan persentase pembatalan perjalanan wisatawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sendiri mendapat update dari Korean Tourism mengenai keadaan dan situasi akhir di sana dan bagaimana penanganannya. Nah itu yang kita sampaikan ke calon pelanggan kita," kata Rudiana.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (6/6/2015) pihak Kementerian Kesehatan Korea Selatan menuturkan meski ada 9 kasus baru sehingga jumlah pasien bertambah menjadi 50, ada satu pasien yang sudah pulih dan menjadi orang pertama yang rencananya akan dipulangkan dari RS dalam waktu dekat.
"Sembilan kasus baru tersebut ditelusuri pada pasien awal yang terkait dengan proses perawatan pasien yang terinfeksi. Salah satunya merupakan petugas di RS yang menangani pasien yang terinfeksi," kata pihak Kementerian Kesehatan setempat.
Sementara, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu M Iqbal mengatakan KBRI Seoul mengimbau WNI untuk lebih berhati-hati dan menaati imbauan yang disampaikan Kemenkes Korsel. Menurut Iqbal, Kemenkes Korsel sudah menyampaikan imbauannya kepada masyarakat yakni menghindari keramaian, menggunakan masker di tempat umum, rajin mencuci tangan dan segera ke rumah sakit bila mengalami gejala terpapar virus MERS.
"Hingga kini, belum ada travel warning dari Pemerintah Korsel untuk warga asing. Kedutaan asing lain juga belum mengeluarkan hal serupa," sambung Iqbal.
Baca juga: MERS Mewabah, Broadcast Hoax Juga Banyak Beredar di Seoul
(rdn/up)











































