Kelinci Bisa Jadi Sarana Penyebaran Penyakit Demam Kelinci

Kelinci Bisa Jadi Sarana Penyebaran Penyakit Demam Kelinci

Sharon Natalia - detikHealth
Jumat, 04 Des 2015 15:07 WIB
Kelinci Bisa Jadi Sarana Penyebaran Penyakit Demam Kelinci
Foto: thinkstock
Jakarta - Kelinci adalah salah satu hewan peliharaan yang digemari karena kelucuannya. Tapi, siapa sangka bakteri yang ada pada tubuh kelinci atau mamalia lainnya bisa menyebabkan penyakit langka.

Dikutip dari Fox News, Jumat (4/12/2015), dinas kesehatan Amerika Serikat melihat adanya peningkatan dari penyakit langka yang dikenal sebagai demam kelinci.

Dalam dua dekade terakhir, dinas kesehatan melihat hanya ada rata-rata 125 kasus untuk penyakit yang dokter sebut sebagai tularemia tersebut. Tapi, tahun ini ditemukan 235 kasus seperti yang dilaporkan oleh Centers for Disease Control and Prevention.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Disangka Cuma Efek Samping Obat, Pria Ini Akhirnya Tewas Terinfeksi Rabies

Dinas kesehatan setempat masih belum yakin mengapa kasus ini muncul lagi. Tapi, mereka berspekulasi peningkatan jumlah kasus tularemia mungkin saja berhubungan dengan kondisi cuaca yang cenderung 'membantu' tikus dan bakteri berkembang di negara-negara tertentu.

Menurut data, setidaknya ada 100 kasus yang terdapat di empat negara, yaitu Colorado, Nebraska, South Dakota dan Wyoming.

Penelitian mengungkapkan bahwa kutu dan lalat rusa menularkan bakteri dari kelinci dan mamalia kecil lainnya lalu kemudian menyebarkannya ketika mereka menggigit manusia. Selain itu, jika tidak hati-hati orang yang menangani atau berhubungan langsung dengan hewan mati juga bisa tertular.

Gejala dari penyakit ini adalah demam mendadak, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan cepat lelah. Tapi, kondisi tersebut dapat diobati dengan mengonsumsi antibiotik.

Baca juga: Bawa Hewan Peliharaan Ke Kamar, Hati-hati Tidur Bisa Terganggu

(rdn/rdn)

Berita Terkait