Untungnya, beberapa waktu kemudian, Alana bisa pulih perlahan meskipun ia masih membutuhkan tongkat untuk membantu mobilisasinya. Namun, selepas kepergian putra bungsunya, Tom, siapa sangka Alana bisa menjadi binaragawan setelah ia tekun berlatih binaraga demi mengobati kesedihannya.
"Empat tahun lalu, putra saya Tom meninggal di usia 19 tahun. Kepergiannya sangat cepat dan untuk mengobati kesedihan saya, saya mulai latihan binaraga. Tom selalu ada di pikiran dan hati saya. Saya yakin semua yang saya lakukan, termasuk bisa memenangkan kompetisi binaraga bisa dilihat oleh anak saya di sana," tutur Alana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Alana, suaminya, dan Tom (tengah). Foto: Nick Curnard/Barcroft |
Baca juga: Usia Boleh Tua, Tapi Para Lansia Ini Masih Sukses Jadi Binaraga
Dengan bantuan personal trainer, Alana akan bangun setiap pukul 04.30 dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk latihan. Ia juga mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi daging ayam tanpa lemak, ikan, steak, bayam, telur, serta mengganti wine favoritnya dengan protein shake.
"Meski lengan dan kaki kiri saya lebih pendek dari lengan dan kaki kanan, saya bertekad untuk berlatih dan terus berlatih. Benar saja kini tubuh saya lebih ramping dengan tubuh six pack. Saya melakukan binaraga ini untuk saya dan Tom dan menjuarai kompetisi binaraga di usia 51 tahun itu luar biasa," lanjutnya, dikutip dari Daily Mail, Senin (25/1/2016).
Pada bulan September lalu, Alana menjuarai kompetisi binaraga untuk kategori penyandang disabilitas. Lewat apa yang ia lakukan, Alana berharap bisa menjadi inspirasi bagi penyandang disabilitas lainnya bahwa mereka juga bisa melakukan apa yang dilakukan orang lain.
Baca juga: Ketika Para Pria Transgender Ikut Kejuaraan Binaraga (rdn/vit)












































