Jakarta -
Glaukoma terjadi karena adanya tekanan tinggi pada bola mata. Pakar mengatakan tekanan ini sering tidak disadari oleh pasien.
"Tekanan normal itu kan 20 mmHg. Kalau hitungan 28 mmHg itu termasuk tinggi tapi nggak terasa. Kalau sudah di atas 30 mmHg mungkin terasa pegal dan ketika sudah di atas 40 mmHg baru terasa nyeri," tutur dr Emma Rusmayani, SpM dari Jakarta Eye Center Kedoya.
Lalu apa saja jenis glaukoma? Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut 4 jenis glaukoma yang mengintai mata:
1. Glaukoma sudut terbuka
Foto: Jakarta Eye Center
|
Glaukoma sudut terbuka merupakan jenis glaukoma paling umum. Disebut juga glaukoma kronis karena muncul secara perlahan. 80 Persen kasus glaukoma ini tidak memiliki gejala apapun.
Struktur mata nampak normal namun terjadi penumpukan cairan mata di saluran trabekular akibat pompa yang mengalirkan cairan tidak bekerja dengan baik. Biasanya menyerang di usia 40 tahun ke atas.
2. Glaukoma sudut tertutup
Foto: Jakarta Eye Center
|
Glaukoma sudut tertutup disebut juga sebagai glauka akut. Gangguan luas penglihatan dapat terjadi secara tiba-tiba karena trauma atau infeksi.
Gejala yang muncul antara lain, mata merah, nyeri pada mata, muntah dan mual. Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kebutaan dalam waktu beberapa hari saja.
3. Glaukoma kongenital
Foto: thinkstock
|
Glaukoma kongenital merupakan glaukoma yang terjadi akibat bawaan lahir. Penyebabnya bisa jadi karena kerusakan mata akibat bayi lahir prematur atau adanya tumor pada mata yang menyebabkan tekanan bola mata meningkat.
Pengobatan glaukoma kongenital bisa dilakukan dengan operasi dengan membetulkan kerusakan yang terjadi.
4. Glaukoma neovaskular
Foto: thinkstock
|
Glaukoma neovaskular merupakan bentuk lain dari glaukoma sekunder. Komplikasi penyakit lain seperti diabetes melitus atau hipertensi memunculkan pembuluh darah baru di mata.
Akibatnya, tekanan pada bola mata meningkat yang menyebabkan kerusakan pada saraf mata.
Glaukoma sudut terbuka merupakan jenis glaukoma paling umum. Disebut juga glaukoma kronis karena muncul secara perlahan. 80 Persen kasus glaukoma ini tidak memiliki gejala apapun.
Struktur mata nampak normal namun terjadi penumpukan cairan mata di saluran trabekular akibat pompa yang mengalirkan cairan tidak bekerja dengan baik. Biasanya menyerang di usia 40 tahun ke atas.
Glaukoma sudut tertutup disebut juga sebagai glauka akut. Gangguan luas penglihatan dapat terjadi secara tiba-tiba karena trauma atau infeksi.
Gejala yang muncul antara lain, mata merah, nyeri pada mata, muntah dan mual. Jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kebutaan dalam waktu beberapa hari saja.
Glaukoma kongenital merupakan glaukoma yang terjadi akibat bawaan lahir. Penyebabnya bisa jadi karena kerusakan mata akibat bayi lahir prematur atau adanya tumor pada mata yang menyebabkan tekanan bola mata meningkat.
Pengobatan glaukoma kongenital bisa dilakukan dengan operasi dengan membetulkan kerusakan yang terjadi.
Glaukoma neovaskular merupakan bentuk lain dari glaukoma sekunder. Komplikasi penyakit lain seperti diabetes melitus atau hipertensi memunculkan pembuluh darah baru di mata.
Akibatnya, tekanan pada bola mata meningkat yang menyebabkan kerusakan pada saraf mata.
(mrs/vit)