Ingat, Pemakaian Obat Gosok Hanya Redakan Nyeri Sendi Sementara

Ingat, Pemakaian Obat Gosok Hanya Redakan Nyeri Sendi Sementara

Hillariana Ikhlash Devani - detikHealth
Kamis, 05 Mei 2016 09:01 WIB
Ingat, Pemakaian Obat Gosok Hanya Redakan Nyeri Sendi Sementara
Foto: thinkstock
Jakarta - Penggunaan obat gosok yang bisa memberi hangat untuk pertolongan pertama saat nyeri sendi kerap dilakukan. Tapi, penggunaan obat gosok tersebut tidak cukup ampuh untuk 'mengusir' nyeri sendi selamanya. Mengapa?

Diungkapkan oleh dr Ade Sri Wahyuni SpRM dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta Selatan, pertolongan pertama untuk nyeri lutut akut sejatinya tetap menggunakan prinsip RICE. RICE terdiri dari Rest di mana sendi harus diistirahatkan; Ice yaitu diberi kompres es; Compression yang berarti sendi dibebat, dan Elavasi di mana posisi kaki yang sakit diletakkan lebih tinggi.

"Untuk obat yang digunakan, tidak bisa mengobati keseluruhan. Tergantung kandungannya. Jika diberi obat yang bersifat memanaskan, pembuluh darah akan melebar dan lebih rileks. Sehingga nyeri akan berkurang," tutur dr Ade saat ditemui di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Jakarta Selatan, Rabu (4/5/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi, lanjut dr Ade, sebetulnya obat gosok yang bersifat memanaskan misalnya dengan kandungan menthol hanya mengurangi nyeri pada area lokal di lutut. Sementara obat tertentu, ampuh meredakan nyeri karena masuk ke aliran pembuluh darah. Seperti diketahui, saat nyeri sendi, otot sekitar akan bekerja lebih ekstra agar lutut menyangga lebih baik.

Contohnya, ketika cedera dan belum diketahui bahwa yang terkena dampaknya adalah tulang rawan, maka tubuh akan memberi kompensasi pada sendi tersebut agar bisa stabil. Itulah sebabnya umumnya orang yang baru jatuh lalu cedera tetap bisa berdiri tapi dengan kaki terpincang-pincang.

"Tetapi otot dan jaringan sekitar akan lebih ekstra bekerja, jadi kaku, pembengkakkan, mengalami gangguan pergerakan, lalu bisa jadi perubahan bentuk (deformitas)," tambah dr Ade.

Baca JugaLutut Dislokasi dan Tidak Stabil Perbesar Risiko Lansia Jatuh dan Cedera

Untuk menghindari nyeri sendi, dr Ade menyarankan melakukan latihan fisik setiap hari minimal 30 menit. Adapun latihan fisik yang dapat dilakukan seperti berenang, berjalan biasa, bersepeda, dan sepeda statis untuk orang obesitas.

"Jika orang obesitas melakukan aktivitas fisik seperti treadmill atau sepeda, atau berlari, malah akan memberikan penekanan pada lututnya dan nantinya akan nyeri. Obesitas adalah faktor yang memudahkan nyeri sendi itu muncul. Maka dari itu coba diturunkan berat badannya, menurunkannya juga tidak asal," kata dr Ade memberi saran.

"Untuk lansia sepeda statis juga disarankan. Tentunya frekuensi latihan dan intensitas dan beban harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang paling maksimal. Yang penting jika ada gejala bengkak, demam, dan kesemutan, segera cek ke dokter," tutupnya.

Baca JugaStudi: Risiko Radang Sendi Meningkat 3 Kali Lipat pada Pekerja Pabrik Tekstil

(rdn/vit)

Berita Terkait