MS sendiri adalah sebuah kondisi ketika sistem imun tubuh menjadi liar dan menyerang pusat saraf di otak dan tulang belakang membuat sinyal saraf kacau. Penyebabnya belum diketahui pasti dan belum ada obat yang mampu menyembuhkannya total.
Meskipun belum pasti, namun contoh gejala dari MS di antaranya lelah, tiba-tiba jatuh, lemah, penglihatan berbayang, nyeri, atau gangguan koordinasi lainnya. Pada tahap lanjut MS bisa menyebabkan kelumpuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Jewish General Hospital, Kanada, bahkan menunjukkan bahwa perubahan indeks massa tubuh dari kelebihan berat badan menjadi obesitas juga berhubungan dengan peningkatan risiko MS sekitar 40 persen.
"Temuan ini diharapkan membawa implikasi kesehatan pada masyarakat untuk hidup lebih sehat. Jika memiliki berat badan berlebihan, ada baiknya hidup sehat agar bobot ideal," tutur peneliti Brent Richards, seperti dikutip dari Times of India, Jumat (1/7/2016).
Dipublikasikan dalam jurnal Plos Medicine, usia rata-rata peningkatan risiko MS adalah 28-31 tahun, sehingga diharapkan hasil studi ini memotivasi remaja dengan berat badan berlebih untuk meningkatkan aktivitas fisik dan memperbaiki pola makan.
Baca juga: Agar Sehat, Profesor Ini Sarankan Ganti Kue dengan Buah Saat Rayakan Ultah
(ajg/vit)











































