Dr Scott Chaiet dari University of Tennessee Health Science Center melakukan pengkajian terhadap 518.106 data kasus kecelakaan di Amerika Serikat. Dari jumlah tersebut, 56.422 di antaranya memiliki masalah di bagian wajah.
"Patah hidung adalah yang paling banyak terjadi, diikuti dengan patah tulang di bagian lainnya," ungkap Chaiet, seperti dipublikasikan dalam JAMA Facial Plastic Surgery dan dikutip dari Reuters pada Selasa (26/7/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibandingkan dengan ketika tidak menggunakan sabuk pengaman, angka kejadian patah tulang di bagian wajah terjadi 18 persen lebih rendah ketika orang-orang hanya memanfaatkan airbag, 43 persen lebih rendah ketika mereka hanya mengenakan sabuk pengaman, dan 53 persen lebih rendah ketika mereka memiliki dan menggunakan kedua perangkat tersebut.
"Bila Anda menggunakan keduanya bersama-sama, pengurangan risiko jauh lebih besar," papar Chaiet.
Meskipun jelas memiliki manfaat yang besar, tak sedikit orang masih ragu memanfaatkan airbag. Menurut Chaiet, ketakutan ini tidak berdasar karena tidak ada bukti bahwa airbag meningkatkan risiko patah tulang di bagian wajah.
Baca juga: Studi: Tak Fokus Jadi Penyebab 90% Kecelakaan Lalu Lintas Pada Remaja
(ajg/vit)











































