Alasannya karena beberapa virus diketahui bisa hidup di mani dan menginfeksi orang lain yang terpapar. Sebagai contoh ada human immunodeficiency virus (HIV), Ebola, dan yang paling baru mewabah di dunia Zika.
Baca juga: Lewat Cuci Sperma, Pria Positif HIV dapat Cegah Penularan ke Calon Anak
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kehadiran virus di mani ternyata mungkin lebih umum dari yang sebelumnya kita kira," tulis peneliti seperti dikutip dari Live Science, Minggu (17/9/2017).
Kehadiran beberapa virus di mani cukup mengkhawatirkan karena ada kemungkinan beberapa di antaranya bisa menginfeksi sperma. Bila memang virus menginfeksi sperma maka risikonya adalah terjadi mutasi genetik yang dapat berdampak pada keturunan yang cacat.
Peneliti mengatakan virus di mani bisa hidup lebih lama hingga berbulan-bulan di tubuh tanpa terdeteksi. Alasannya karena pada testis sistem imun tidak bisa sembarangan masuk. Tujuannya untuk melindungi sperma dari serangan imun namun hal ini dimanfaatkan oleh virus.
Dengan studi terbaru diharapkan terapi untuk virus di masa depan dikembangkan dengan mempertimbangkan efektivitasnya untuk seluruh bagian tubuh, termasuk pada area organ reproduksi.
Baca juga: Setelah 6 Bulan, Virus Zika Masih Ditemukan dalam Sperma Pasien
(fds/up)











































