Prof Irawan Yusuf dalam keterangan persnya bersama wartawan mengatakan, dari sudut ilmiah metode penelitian yang digunakan dr Terawan sudah sesuai standar sebagai mahasiswa S3 program doktor di Unhas.
Namun perlu dicatat metode yang digunakan dr Terawan harus ada uji klinik terlebih dahulu, meski beberapa pasien mengangap program dan metode yang digunakan dalam mengobati pasien berhasil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Irawan Yusuf menjelaskan riset dr Terawan Agus Putranto (Foto: Ibnu detikHealth) |
Lebih lanjut, menurut Prof Irawan dalam dunia kedokteran, hampir semua terobosan dimulai dengan kontroversi dan kontroversi ini harus diselesaikan dengan riset yang membutuhkan waktu cukup panjang.
"Dalam dunia kedokteran hampir semua terobosan semua dimulai dengan kontroversi dan ini harus diselesaikan dengan riset dan panjang prosesnya. Namun masalahnya panjang. Saya secara akademik tidak ada urusan dengan praktik, itu urusan profesi dokter," terangnya.
Kasus dr Terawan dengan metode cuci otak sendiri harusnya tak menjadi kontroversi dan permasalahan saat ini, jika dr Terawan dan IDI ada komunikasi yang baik sebelumnya.
"Harusnya tak menjadi kontroversi dengan metode yang digunakan dr Terawan, kalau ada komunikasi dr Terawan dengan teman teman IDI pasti tak ada masalah," tutupnya.












































Prof Irawan Yusuf menjelaskan riset dr Terawan Agus Putranto (Foto: Ibnu detikHealth)