Jakarta -
Kalajengking adalah serangga beracun dari kelas Arachnida yang kerap dilihat sebagai hewan yang menyeramkan. Meski demikian tahukah kamu bahwa racun kalajengking sangat mahal bisa sampai sekitar Rp 143 miliar per liter.
Mengapa mahal? Menurut peneliti zoologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syahfitri Anita, MSi, ini karena racun kalajengking bisa dikembangkan menjadi berbagai macam obat. Namun ketersediaannya terbatas karena satu ekor kalajengking saja maksimal hanya bisa menghasilkan 0,5 miligram racun.
Nah kalau kamu masih penasaran sama serangga satu ini, perhatikan fakta-fakta menarik seputar kalajengking berikut:
Tak semua berbahaya
Foto: Thinkstock
|
Semua jenis kalajengking memiliki racun, namun hanya beberapa yang punya racun cukup fatal untuk manusia. Dari sekitar 2.000 spesies kalajengking 30-40 di antaranya diketahui cukup berbahaya karena bisa membunuh manusia dewasa.Kalajengking Centruroides terutama berbahaya karena racunnya akan membunuh seorang anak kecil bila tidak diberi penawar racun.
Bersinar
Foto: Australia Plus ABC
|
Kalajengking bisa terlihat bersinar bila dirinya terpapar cahaya ultraviolet (UV). Hal ini terjadi karena tubuhnya memiliki senyawa kimia khusus yang bisa menyerap dan memantulkan cahaya tersebut.Para pemburu kadang memanfaatkan hal ini dan bekerja mencari kalajengking di malam hari dengan bekal senter UV.
Berumur panjang
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Umumnya serangga hanya memiliki umur yang pendek sekitar beberapa minggu atau bulan. Kalajengking merupakan sebuah pengecualian karena menurut National Geographic ia bisa memiliki umur sampai 3-8 tahun di alam liar.Bila diperlihara dalam kandang kalajengking bisa hidup hingga 25 tahun.
Hewan purba
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Kalajengking sebetulnya adalah hewan purba yang masih bisa bertahan hidup hingga saat ini. Bukti fosil menunjukkan bahwa kalajengking tidak banyak berubah sejak periode karbon sekitar 359 juta tahun yang lalu.
100 jenis racun
Foto: Thinkstock
|
Satu jenis kalajengking populer bernama Deathstalker atau kalajengking kuning israel (Leiurus quinquestriatus) menurut National Geographic bisa menyuntikkan 100 senyawa racun berbeda pada korbannya. Hal ini membuat Deathstalker menjadi salah satu spesies kalajengking favorit untuk diteliti.Beberapa penelitian ada yang mengembangkan racun Deathstalker sebagai pengganti obat nyeri morfin dan obat untuk kanker otak.
Semua jenis kalajengking memiliki racun, namun hanya beberapa yang punya racun cukup fatal untuk manusia. Dari sekitar 2.000 spesies kalajengking 30-40 di antaranya diketahui cukup berbahaya karena bisa membunuh manusia dewasa.
Kalajengking Centruroides terutama berbahaya karena racunnya akan membunuh seorang anak kecil bila tidak diberi penawar racun.
Kalajengking bisa terlihat bersinar bila dirinya terpapar cahaya ultraviolet (UV). Hal ini terjadi karena tubuhnya memiliki senyawa kimia khusus yang bisa menyerap dan memantulkan cahaya tersebut.
Para pemburu kadang memanfaatkan hal ini dan bekerja mencari kalajengking di malam hari dengan bekal senter UV.
Umumnya serangga hanya memiliki umur yang pendek sekitar beberapa minggu atau bulan. Kalajengking merupakan sebuah pengecualian karena menurut National Geographic ia bisa memiliki umur sampai 3-8 tahun di alam liar.
Bila diperlihara dalam kandang kalajengking bisa hidup hingga 25 tahun.
Kalajengking sebetulnya adalah hewan purba yang masih bisa bertahan hidup hingga saat ini. Bukti fosil menunjukkan bahwa kalajengking tidak banyak berubah sejak periode karbon sekitar 359 juta tahun yang lalu.
Satu jenis kalajengking populer bernama Deathstalker atau kalajengking kuning israel (Leiurus quinquestriatus) menurut National Geographic bisa menyuntikkan 100 senyawa racun berbeda pada korbannya. Hal ini membuat Deathstalker menjadi salah satu spesies kalajengking favorit untuk diteliti.
Beberapa penelitian ada yang mengembangkan racun Deathstalker sebagai pengganti obat nyeri morfin dan obat untuk kanker otak.
(fds/up)