Menurut dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr Gea Pandhita, MKes, SpS, tidak semua kelelahan menjadi gejala dari penyakit stroke.
"Tidak semua orang kelelahan terserang stroke. Tapi ada orang-orang yang punya risiko terjadi stroke, misal orang tua yang sudah lama punya hipertensi, sudah lama penyakit jantung, sudah lama diabetes, sudah lama kolesterol, suatu saat mengalami kelelahan dapat memicu terjadinya stroke," jelasnya kepada detikHealth, Kamis (19/7/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan juga video 'Benarkah Pria Lebih Berisiko Kena Stroke?':
Kelelahan bisa menjadi pencetus penyakit stroke bagi orang-orang yang memiliki risiko tinggi. Namun bagi orang yang tidak berisiko, kelelahan bisa diartikan sebagai kelelahan biasa.
Hal senada juga dituturkan oleh dokter ahli saraf, dr Adin Nulkhasanah, SpS, MARS, bahwa stroke merupakan kondisi di mana terdapat sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak yang mengakibatkan suplai darah ke jaringan otak berkurang. Ini bisa dipicu oleh berbagai penyakit yang sudah diidap pasien sejak lama.
"Jadi hubungannya lebih besar ke faktor risiko stroke-nya seperti hipertensi, diabetes, kolesterol, dll," kata dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Indonesia Stroke Society itu.
Namun, menurut dr Adin, alat yang bertuliskan 'U STROKE' itu merupakan syringe pump, yang tidak secara khusus dipakai untuk perawatan stroke. Alat tersebut dipakai untuk memasukkan cairan ke dalam tubuh pasien dengan diatur dosisnya.
"Di RS biasa memimjam alat dari unit lain selama digunakan di RS," tegasnya.












































