Jakarta -
Kerap merasa setengah sadar dan tidak bisa bergerak saat tidur? Ya, jika kamu mengalami fenomena ini maka kamu sedang mengalami 'rep-repan' atau bahasa ilmiahnya adalah sleep paralysis. Sering disebut ketindihan, atau bahkan '
ketindih setan'.
Sleep paralysis terjadi ketika bagian otak terjaga, namun bagian tubuh lainnya masih tertidur. Sehingga, ketika kamu mencoba untuk bergerak badanmu akan 'freeze' selama beberapa detik, bahkan menit. Faktor pemicu sleep paralysis antara lain, kurangnya waktu tidur.
Kelumpuhan tidur ini menimbulkan rasa takut yang tertahan setelah bangun tidur atau saat tidur. Kamu tidak bisa bergerak bahkan mengeluarkan suara, dimana kejadian ini biasanya disertai dengan adanya perasaan bahwa ada seseorang yang sedang menindih kita.
Sebenarnya, kelumpuhan tidur adalah peristiwa biologis yang tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun dampak setelah terbangun lah yang membuat seseorang merasa takut dan enggan untuk tidur.
Dilansir
Dream Studies, ada beberapa cara untuk bangun ketika kamu sedang terserang sleep paralysis, yuk simak!
Mengendalikan rasa takut memang tidak mudah, tapi ini salah satu cara untuk terbangun dari sleep paralysis. Semakin rasa takut menguasai pikiranmu, semakin berat pula tekanan yang dirasa.
Saat kamu merasa ditekan dan tidak bisa bergerak, jangan melawan balik. Ini sebenarnya akan meningkatkan perasaan tertekan pada dirimu. Melawan balik juga akan meningkatkan rasa takut, sehingga memicu pusat emosional dan memperkuat mimpi buruk.
Sebaiknya cobalah untuk rileks alias tenang ketika sleep paralysis mulai menyerang. Tanamkan pikiran dalam diri kamu, "ini hanyalah sleep paralysis dan aku akan baik-baik saja".
Kalau kamu sudah bisa menyikapi sleep paralysis dengan tenang maka kamu dapat segera terbangun dari mimpi burukmu.
Cara lain yang memiliki peluang untuk cepat bangun adalah, mencoba menggerakan jari kaki. Sebagian besar perasaan kelumpuhan berada di perut, dada dan tenggorokan. Jadi fokuskan semua perhatian pada jari kaki dan cobalah untuk menggerakkannya.
Dalam banyak kasus, ini akan 'mematahkan' kelumpuhan. Jika kamu berhasil menggerakkan kakimu, maka organ lain pun akan terangsang untuk bangun.
Untuk menghentikan mimpi buruk, kamu harus mampu mengontrol pernapasan. Hal ini dapat mengurangi nyeri pada dada yang terjadi saat sleep paralysis.
Napas dapat dikendalikan dengan perhatian atau dipengaruhi oleh ketakutan yang parah, sehingga orang yang mengalaminya lupa untuk bernapas ketika sleep paralysis menyerang. Sederhananya, ketika kamu bisa mengendalikan napas, maka kamu bisa mengendalikan rasa takut.
Halaman Selanjutnya
Halaman