Koalisi Dokter Muslim dalam rilis menyebutkan bahwa para ilmuwan muslim akan terus mengupayakan arahan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar mencari dan meneliti vaksin yang tidak menggunakan babi dalam pembuatannya. Hanya saja penelitian ini butuh waktu yang cukup lama.
"Secara umum WHO (Badan Kesehatan Dunia) dan ilmuwan dunia sudah berusaha meneliti vaksin tanpa ada unsur binatang. Memakai enzim dari sapi pun akan menimbulkan pertentangan, terutama dari negara India dan sekitarnya," demikian salah satu cuplikan rilis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Biofarma juga menyebutkan tengah melakukan penelitian lebih lanjut soal vaksin MR dengan bahan yang halal. Namun disebutkan pula untuk mengganti salah satu komponen vaksin MR memerlukan riset dan waktu yang lama, yakni berkisar 15-20 tahun untuk menemukan vaksin dengan komponen yang baru.
"Kita doakan semoga ilmuwan muslim bisa segera menemukan vaksin yang tanpa menggunakan bahan hewani sama sekali," tutup rilis tersebut.
Benarkah Vaksin untuk Bayi Menangudn Babi dan Mampu Menimbulkan Autisme? Simak Videonya:
(ask/up)











































