"Pada laki-laki, kelenjar payudara itu ada, tapi tidak terpengaruh hormonal jadi pencetusnya tidak selalu hormonal. Bisa juga dari faktor yang masih dugaan seperti merokok, pola hidup, pola makan, pola stress itu yang bisa berpengaruh," jelas dr Yuddi Wahyono, SpOnk Rad, ahli radiologi onkologi RS Siloam Simatupang, beberapa waktu lalu.
Situs Mayo Clinic menyebutkan ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor risiko kanker payudara pada pria, yaitu:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Paparan estrogen, semisal mengonsumsi obat yang terkait dengan estrogen. Misalnya obat terapi hormon bagi pengidap kanker prostat.
3. Riwayat keluarga, jika ada anggota keluarga yang cukup dekat pernah mengidap kanker payudara, risikonya semakin tinggi terkena penyakit tersebut.
4. Sindrom Klinefelter's, sebuah sindrom genetik yang terjadi saat bocah lelaki lahir dengan lebih dari satu kopian kromosom X. Sindrom ini menyebabkan perkembangan abnormal dari testikel. Alhasil, pria yang mengidapnya memproduksi kadar hormon pria (androgen) lebih rendah dan lebih banyak hormon wanita (estrogen).
5. Penyakit hati seperti sirosis hati, dapat mengurangi hormon pria dan meningkatkan hormon wanita, sehingga risikonya semakin tinggi.
6. Obesitas, yang terkait dengan kadar estrogen yang semakin meninggi pada tubuh, yang meningkatkan risiko kanker payudara pria.
7. Penyakit atau operasi pada testis, misalnya orchitis atau inflamasi testis atau pembedahan untuk mengangkat sebuah testis (orchiektomi)
Pada pria, kanker payudara umumnya ditunjukkan dengan gejala yang hampir sama, namun terkadang lebih parah. Gejalanya meliputi benjolan yang tidak sakit di area payudara, perubahan pada kulit yang menutupi area payudara (berlekuk, berkerut, memerah, bersisik), perubahan pada puting (memerah, bersisik atau masuk ke dalam) dan adanya cairan keluar dari puting disertai dengan darah.
Tonton juga 'Cerita Aryanthi Baramuli, Survivor Kanker Payudara':
(frp/up)











































