Soal Mabuk Rebusan Pembalut, Ahli Kimia LIPI Ingatkan Bahaya Uap Klorin

Mabuk Rebusan Pembalut

Soal Mabuk Rebusan Pembalut, Ahli Kimia LIPI Ingatkan Bahaya Uap Klorin

Rosmha Widiyani - detikHealth
Jumat, 09 Nov 2018 11:18 WIB
Soal Mabuk Rebusan Pembalut, Ahli Kimia LIPI Ingatkan Bahaya Uap Klorin
Soal rebusan pembalut, ilmuwan LIPI mengingatkan bahaya uap klorin (Foto: iStock)
Jakarta - Warganet masih ramai membicarakan kenakalan sekelompok remaja yang mabuk dengan air rebusan pembalut. Remaja tersebut mengaku ngefly dengan cara yang tidak lazim namun relatif murah tersebut.

Kepala Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Haryono mengatakan, semua benda di sekitar kita sebetulnya punya potensi bikin mabuk. Agus mencontohkan bahan kimia toluena yang digunakan dalam cat tembok dan lem kayu. Toluena adalah bahan aktif yang menyebabkan remaja mabuk saat ngelem.

"Setiap benda sebetulnya bisa digunakan untuk mabuk. Namun sebelum menggunakannya untuk mabuk, harus ingat ada efek samping dari paparan zat kimia tersebut dalam waktu lama," kata Agus saat dihubungi detikHealth, Jumat (9/11/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Pembalut, popok, dan produk sejenis lain memiliki bahan utama yang disebut super absorbent polymer (SAP). SAP ini kemudian dibungkus dengan polimer beserta bahan kimia lain misal chlorin (klorin), alkohol, dan chloroform (kloroform). Kandungan bahan kimia yang biasa digunakan sebagai agen pembersih ini mudah ditemukan dalam produk medis lainnya.

Menghirup uap klorin dalam jumlah dan waktu tertentu, menurut Agus berisiko buruk bagi sistem pernapasan. Keluhan akibat uap klorin meliputi batuk, nyeri dada, dan pembengkakan akibat retensi air dalam paru-paru.

Kloroform yang tertelan bisa berakibat fatal karena mempengaruhi kerja jantung dan organ utama lain. Penggunaan kloroform sebagai obat bius sangat berhati-hati untuk meminimalkan efek buruk pada fungsi tubuh.

(up/up)
Mabuk Rebusan Pembalut
28 Konten
Ada-ada saja, kenakalan remaja masa kini semakin banyak bentuknya. Sekelompok remaja di Jawa Tengah ditangkap tengah mabuk-mabukan. Mereka menggunakan air rebusan pembalut untuk mendapat efek halusinasi.

Berita Terkait