Senada dengan dr Fikry, Dr dr Fauziah Fardizza, SpTHT-KL (K) atau yang akrab disapa dr Ezzy juga menyebutkan bahwa kasus tersedak harus segera diambil secepatnya karena tubuh bisa memberikan reaksi jaringan, seperti keluarnya lendir atau pembengkakan dan membuat peluit tersebut semakin susah untuk diambil dan berpotensi semakin berbahaya.
"Kalau soal tersedak itu pasti saluran napas, tertelan itu ke saluran makan. Tersedak merupakan kasus emergensi. Jika terlalu lama di saluran napas, lendir atau pembengkakkan tersebut bisa menyumbat jalan napas. Karena lendir bisa menutupi lubang-lubang yang ada di peluit. Kemungkinan terburuk akan jadi henti napas," tutur dr Ezzy kepada detikHealth melalui sambungan telepon, Rabu (19/12/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kasus Asep, peluit memiliki lubang sehingga udara jadi bisa masuk. dr Ezzy mengatakan itulah yang menyebabkan suaranya menjadi seperti terompet. Peluit masuk ke pita suara, di bawah pita suara itu ada saluran bernama wind pipe di saluran pernapasan yang bernama trakea.
"Benda asing berada di trakea bisa menyumbat saluran napas, namun karena peluit yang memiliki bagian yang berlubang jadi Asep hanya berasa sesak saja, ada udara yang bisa lewat melalui lubang tersebut," jelas dokter yang juga berpraktik di RSCM ini.
Asep masih terkendala biaya untuk melakukan penanganan pada peluit yang masuk ke saluran napasnya. Ayah Asep, Subandi, mengungkapkan bahwa sang anak kerap merasa sesak ketika berjalan jauh dan tertidur. Selain itu, Asep terpaksa mogok sekolah.
Simak juga video 'Lakukan Hal Ini Jika Anak Tersedak!':
(frp/up)











































