Selain berita tokoh publik dari sisi keamanan pangan juga ada berita Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya menemukan produk ikan makarel dengan cacing parasit.
Untuk topik kesehatan yang viral warganet ramai membicarakan gambar tulisan diagnosis dokter yang sulit dibaca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cacing di produk makarel
|
Foto: detikhealth
|
Cacing parasit dari spesies Anisakis Sp. ditemukan sudah dalam keadaan mati. Ahli parasit Prof.dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan parasit yang sudah mati sebetulnya tidak berbahaya.
"Anisakis memang parasit, tapi parasit mamalia laut seperti lumba-lumba, ikan paus. Manusia (merupakan) hospes atau inang aksidental (tidak sengaja). Jika anisakis pada ikan kalengan termakan tidak berbahaya karena cacing sudah mati pada proses pengalengan (dipanaskan)," jelasnya.
David Beckham ke Indonesia
|
Foto: Ari Saputra
|
David juga sempat berkunjung ke SMPN 17 Semarang bertemu dengan siswa bernama Sripun. Ia mengunggah cerita bagaimana Sripun menghadapi perundungan di sekolah dan komunitas.
Tulisan cakar ayam dokter
|
Foto: Infografis
|
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menanggapinya dan mengatakan kalau tidak semua dokter memiliki tulisan tangan jelek yang sering dijuluki "cakar ayam". Pada prinsipnya dokter akan menulis dengan gaya tulisan yang dianggap sudah biasa dan diketahui oleh pelaku medis lain.
"Intinya, dokter atau bukan, kalo kita membaca suatu tulisan pasti sudah bisa mengira. Misprinting, singkatan, typo, udah ngerti," kata dr Ari.
Stephen Hawking meninggal
|
Foto: Getty Images
|
ALS adalah penyakit degeneratif yang menyerang saraf menimbulkan menurunnya kemampuan fungsi otot hingga kelumpuhan. Penyebab ALS belum diketahui secara pasti, namun sekitar 10 persen dari kasus yang terjadi ditemukan adanya mutasi genetik yang menyebabkan pembentukan suatu protein yang sifatnya merusak sel saraf.
BJ Habibie dan kebocoran katup jantung
|
Foto: Instagram Jokowi
|
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat itu langsung mengirimkan seorang dokter kepresidenan untuk memantau langsung perkembangan kesehatan Habibie. "Akan diutus dokter kepresidenan ke sana, jika ada tindakan dari pihak RS di Munchen. Mungkin hari Senin akan berangkat ke sana, dan kerja sama dengan KBRI, nanti tindakan-tindakan apa nanti setelah ada kesimpulan dokter kepresidenan," jelasnya.
Pada akhirnya kondisi Habibie membaik dan bisa kembali ke Indonesia dengan selamat.
Halaman 2 dari 6











































