April: Kontroversi 'Cuci Otak' dr Terawan, Tren Plogging

Pencipta musik ternama Tim Belgling atau populer dikenal DJ Avicii ditemukan tewas di Muscat, Oman. Penyebab kematian pria berusia 28 tahun tersebut baru terungkap ke media beberapa waktu kemudian yaitu bunuh diri.

Tak hanya keluarga, beberapa rekan musisi lainnya pun turut merasakan kesedihan. Seperti yang terlihat dari media sosial Twitter mereka masing-masing. Sejumlah artis yang merasa kehilangan tersebut antara lain Zedd, Dua Lipa, Calvin Harris, Martin Garrix, bahkan Dipha Barus.

Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad, dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto jadi perhatian ketika isunya dipecat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berhembus. Hal ini disebabkan karena dr Terawan melakukan prosedur medis yang dianggap belum teruji klinis.

Terapi berbasis Digital Subtraction Angiography (DSA) atau populer disebut cuci otak dimanfaatkan dr Terawan untuk mengobati pasien stroke.

Karena berbagai sebab IDI lalu melakukan penundaan pemecatan keanggotaan dr Terawan. Selama penundaan pihak IDI melakukan pemeriksaan, mengumpulkan bukti pengaduan, dan penilaian terhadap terapi.

Kabar terakhir pada November 2018 dr Terawan justru membuat gebrakan dengan melakukan tindakan DSA pada 1.000 warga Vietnam. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan program medical tourism.

Plogging adalah salah satu tren olahraga lari sambil memungut sampah yang diawali dari Swedia pada 2016 dan merambah ke Indonesia juga. Warganet sempat menyebut plogging hanya akan jadi tren sesaat, namun rupa-rupanya masih banyak komunitas di kota lain yang mengadakan kegiatan tersebut.

Komunitas lari Karawang Runners misalnya mengadakan plogging run perdananya pada Minggu (1/4/2018) lalu. Bagi mereka, plogging sejalan dengan tradisi gotong royong atau kerja bakti yang sering dilakukan masyarakat Indonesia.

"Itu momen yang tepat buat kita mengedukasi orang banyak, dimanapun dan situasi apapun jika kita mau buang sampah ya harus ketempat yang seharusnya, intinya itu," kata salah satu anggota Karawang Runners, Dede.

Kasus minuman keras (miras) oplosan menjadi sorotan Polri. Polisi mengungkapkan ada 82 korban tewas akibat mengonsumsi miras oplosan di Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, dr Untung Suseno Sutarjo, MKes mengatakan peran orang tua sangat penting untuk mengurangi kejadian semacam ini.

"Orang tua atau keluarga jangan memberikan (miras) kepada anak-anak atau remaja, walau alasannya banyak," ujarnya.

Kebanyakan orang beralih mengonsumsi miras karena berbagai alasan, mulai dari jadi alasan untuk penghilang stres atau bahkan hanya digunakan sebagai penghangat tubuh.

Mantan Ibu Negara Amerika Serikat (AS), Barbara Bush, meninggal dunia pada Rabu (18/4/2018) di usianya yang ke-92 tahun karena penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Menurut situs Web MD, penyakit ini disebabkan adanya kerusakan pada paru-paru atau penyempitan jalur udara di dalam paru-paru. Sehingga udara yang dikeluarkan jadi lebih lambat dari biasanya.

Barbara Bush dalam bukunya Barbara Bush: A Memoir menyebutkan bahwa ia adalah perokok berat selama hampir 25 tahun.