5 Info Kesehatan Paling Bikin 'Mewek' di 2018, Salah Satunya BPJS Tekor

Kilas Balik Kesehatan

5 Info Kesehatan Paling Bikin 'Mewek' di 2018, Salah Satunya BPJS Tekor

Ayunda Septiani - detikHealth
Minggu, 23 Des 2018 14:30 WIB
5 Info Kesehatan Paling Bikin Mewek di 2018, Salah Satunya BPJS Tekor
Ada banyak momen menyedihkan di 2018, termasuk di bidang kesehatan (Foto: iStock)
Jakarta - Informasi kesehatan adalah salah satu info yang paling banyak diminati di kalangan masyarakat, tak lain karena topik ini paling dekat di hati masyarakat. Siapa sih yang tidak ingin sehat?

Nah, di penghujung tahun ini detikHealth merrangkum beberapa informasi yang dianggap paling bikin mewek alias sedih di 2018, berdasarkan rekapitulasi mood rating yang diberikan. Berbagai tema seperti Bom Surabaya hingga tentang 8 Penyakit yang memakan uang BPJS termasuk di dalamnya.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak selengkapnya di slide berikut.

Sisi lain Bom Surabaya

Foto: Instagram
Terror bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu (13/5/2018) menyisakan banyak duka. Di balik itu, ada cerita yang sangat mengharukan, menunjukkan masih adanya kebaikan.

Pada akun Instagram seorang dokter bernama Sitha Maharani membagikan kisah saat menangani pasien korban bom hari itu lwat Instagram Storiesnya. Screenshot dan storiesnya diunggah kembali oleh akun @EdwardSuhadi di Twitter.

Sitha yang bekerja di RS Premier Surabaya saat itu terkejut mendapatkan code brown (kode untuk bencana masal eksternal), ia dan rekan-rekan kerjanya diminta untuk membantu ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

wanita yang berusia 26 tahun tersebut menangani 4 pasien, dan menyebutkan mereka yang datang ke IGD dalam kedaan cedera, badan lemas, setengah tak sadar, adalah yang membutuhkan bantuan dan pengobatan. Tapi malah dirinya, yang seharusnya menjadi penolong malah dikuatkan oleh mereka.

Penyelam meninggal saat mencari korban Lion Air

Foto: iStock

Syachrul Anto meninggal dalam misinya mencari Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (2/11). Ia diduga mengalami dekompresi saat menyelam.

Menurut laman Medscape, dekompresi terjadi usai penyelaman dalam laut atau ruang tertutup dan kembali lagi menuju permukaan. Namun dekompresi juga bisa terjadi saat tekanan udara dalam pesawat menurun.

Saat menyelam, jaringan tubuh meyerap nitreogen dari tabung gas untuk bernafas untuk menyesuaikan nitrogen dengan tekanan sekitar. Jika tekanan tersebut berkurang terlalu cepat, nitrogen akan keluar dan membentuk gelembung-gelembung dalam jaringan dan aliran darah.

Biasanya, Kondisi tersebut terjadi akibat penyelam yang melanggar atau terlalu dekat pada batasan Diving table.Diving table adalah tabel yang digunakan untuk menghitung sisa nitrogen yang ada dalam tubuh anda pada saat dan setelah anda melakukan penyelaman.

Apabila sejumlah besar dekompresi terlewati dan gelembung masuk ke aliran darah pembuluh vena, gejala kongestif di paru-paru dan syok sirkulasi dapat terjadi. Pada kondisi ini, penyelam bisa jadi pingsan dan apabila tak segera ditangani dapat berujung kematian.

Kebocoran klep jantung BJ Habibie

Foto: Grandyos Zafna

Kondisi kesehatan Presiden ke-3 RI BJ Habibie tengah menurun. Ia saat ini tengah mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Munchen, Jerman.

Sekretaris pribadi Habibie, Rubijanto, mengatakan tim dokter saat ini tengah melakukan observasi terhadap kesehatan Habibie. Diduga ada kebocoran pada klep jantung yang pernah dipasang.

"Masih observasi. Sedang diperiksa oleh tim dokter, nanti akan diupdate karena kan perbedaan waktu 6 jam dengan di Jerman," ujar Rubijanto, Sabtu (3/3/2018).

Apa itu penyakit kebocoran klep jantung? Situs Mayo Clinicmenyebut kebocoran klep jantung merupakan kondisi di mana klep jantung tidak berfungsi dengan baik, tidak menutup dan tidak kembali seperti semula.

Gangguan ini membuat darah sulit mengalir ke ruangan (bilik jantung) atau pembuluh darah seharusnya. Darah yang seharusnya mengalir ke pembuluh darah bisa berbalik kembali ke dalam jantung. Akibatnya, jumlah darah yang dialirkan ke tubuh akan berkurang.

Mr P terpotong saat khitan

Foto: iStock

Nasib seorang bocah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah tidak pernah diinginkan oleh siapapun. Karena khitan yang dilakukan pada hari Kamis (30/8/2018), ia malah kehilangan alat vitalnya.

Khitan ini dilakukan oleh pensiunan mantri kesehatan, warga Kecamatan Doro, Pekalongan. Menurut keterangan dari Polres Pekalongan, alat yang digunakan adalah pemotong listrik (electric cautery).

Menurut spesialis bedah saraf, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, kepala kelamin yang terpotong menggunakan alat electric cautery sangat kecil kemungkinannya untuk disambung kembali.

"Karena jaringannya mengalami luka bakar," ujarnya kepada detikHealth, Jumat (7/9/2018).

Apabila terpotongnya menggunakan pisau, disebutkan dr Mahdian justru lebih memungkinkan untuk disambung lagi. Asalkan jaringannya belum mati.

"Syaratnya jangan terlalu lama. Tergantung jaringannya sudah membusuk atau belum. Kalau habis terpotong langsung dimasukin ke es bisa, tapi kan nggak mungkin juga ya," jelasnya.

Penyakit paling bikin tekor BPJS

Foto: detik

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengalami defisit pembiayaan. Dari sekian banyak penyebab tekornya anggaran BPJS Kesehatan, 8 penyakit katastropik ini punya kontribusi paling besar.

Dari informasi yang didapat, penyakit yang paling banyak menghabiskan uang BPJS yang pertama adalah Jantung sekitar Rp 6,67 triliun dengan kontribusi 51,99 persen. Lalu penyakit yang kedua adalah kanker jumlah sekitar Rp 2,1 triliun atau sekitar 16,46 persen.

Penyakit ketiga, stroke menghabiskan Rp 1,62 triliun dengan 12,65 persen. Lalu penyakit keempat ada gagal ginjal dengan menghabiskan uang BPJS sekitar Rp 1,5 triiun dengan kontribusi 11,72 persen. Lalu posisi kelima ada penyakit talasemia, yang menghabiskan Rp 298 miliar dengan psekitar 2,32 persen.

Hemofilia adalah penyakit yang keenam sebanyak Rp 214 miliar dengan persentase 1,67 persen. Lalu untuk urutan ketujuh sirosis hati sebesar Rp 209 miliar atau sekitar 1,63 persen. Untuk penyakit terakhir yang memakan duit BPJS terbanyak adalah leukemia sekitar Rp 199 miliar.

Dari 8 penyakit di atas diketahui jika ditotal bisa mencapai Rp 12,8 triliun.

Halaman 2 dari 6

Terror bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu (13/5/2018) menyisakan banyak duka. Di balik itu, ada cerita yang sangat mengharukan, menunjukkan masih adanya kebaikan.

Pada akun Instagram seorang dokter bernama Sitha Maharani membagikan kisah saat menangani pasien korban bom hari itu lwat Instagram Storiesnya. Screenshot dan storiesnya diunggah kembali oleh akun @EdwardSuhadi di Twitter.

Sitha yang bekerja di RS Premier Surabaya saat itu terkejut mendapatkan code brown (kode untuk bencana masal eksternal), ia dan rekan-rekan kerjanya diminta untuk membantu ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

wanita yang berusia 26 tahun tersebut menangani 4 pasien, dan menyebutkan mereka yang datang ke IGD dalam kedaan cedera, badan lemas, setengah tak sadar, adalah yang membutuhkan bantuan dan pengobatan. Tapi malah dirinya, yang seharusnya menjadi penolong malah dikuatkan oleh mereka.

Syachrul Anto meninggal dalam misinya mencari Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Jumat (2/11). Ia diduga mengalami dekompresi saat menyelam.

Menurut laman Medscape, dekompresi terjadi usai penyelaman dalam laut atau ruang tertutup dan kembali lagi menuju permukaan. Namun dekompresi juga bisa terjadi saat tekanan udara dalam pesawat menurun.

Saat menyelam, jaringan tubuh meyerap nitreogen dari tabung gas untuk bernafas untuk menyesuaikan nitrogen dengan tekanan sekitar. Jika tekanan tersebut berkurang terlalu cepat, nitrogen akan keluar dan membentuk gelembung-gelembung dalam jaringan dan aliran darah.

Biasanya, Kondisi tersebut terjadi akibat penyelam yang melanggar atau terlalu dekat pada batasan Diving table.Diving table adalah tabel yang digunakan untuk menghitung sisa nitrogen yang ada dalam tubuh anda pada saat dan setelah anda melakukan penyelaman.

Apabila sejumlah besar dekompresi terlewati dan gelembung masuk ke aliran darah pembuluh vena, gejala kongestif di paru-paru dan syok sirkulasi dapat terjadi. Pada kondisi ini, penyelam bisa jadi pingsan dan apabila tak segera ditangani dapat berujung kematian.

Kondisi kesehatan Presiden ke-3 RI BJ Habibie tengah menurun. Ia saat ini tengah mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Munchen, Jerman.

Sekretaris pribadi Habibie, Rubijanto, mengatakan tim dokter saat ini tengah melakukan observasi terhadap kesehatan Habibie. Diduga ada kebocoran pada klep jantung yang pernah dipasang.

"Masih observasi. Sedang diperiksa oleh tim dokter, nanti akan diupdate karena kan perbedaan waktu 6 jam dengan di Jerman," ujar Rubijanto, Sabtu (3/3/2018).

Apa itu penyakit kebocoran klep jantung? Situs Mayo Clinicmenyebut kebocoran klep jantung merupakan kondisi di mana klep jantung tidak berfungsi dengan baik, tidak menutup dan tidak kembali seperti semula.

Gangguan ini membuat darah sulit mengalir ke ruangan (bilik jantung) atau pembuluh darah seharusnya. Darah yang seharusnya mengalir ke pembuluh darah bisa berbalik kembali ke dalam jantung. Akibatnya, jumlah darah yang dialirkan ke tubuh akan berkurang.

Nasib seorang bocah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah tidak pernah diinginkan oleh siapapun. Karena khitan yang dilakukan pada hari Kamis (30/8/2018), ia malah kehilangan alat vitalnya.

Khitan ini dilakukan oleh pensiunan mantri kesehatan, warga Kecamatan Doro, Pekalongan. Menurut keterangan dari Polres Pekalongan, alat yang digunakan adalah pemotong listrik (electric cautery).

Menurut spesialis bedah saraf, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, kepala kelamin yang terpotong menggunakan alat electric cautery sangat kecil kemungkinannya untuk disambung kembali.

"Karena jaringannya mengalami luka bakar," ujarnya kepada detikHealth, Jumat (7/9/2018).

Apabila terpotongnya menggunakan pisau, disebutkan dr Mahdian justru lebih memungkinkan untuk disambung lagi. Asalkan jaringannya belum mati.

"Syaratnya jangan terlalu lama. Tergantung jaringannya sudah membusuk atau belum. Kalau habis terpotong langsung dimasukin ke es bisa, tapi kan nggak mungkin juga ya," jelasnya.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengalami defisit pembiayaan. Dari sekian banyak penyebab tekornya anggaran BPJS Kesehatan, 8 penyakit katastropik ini punya kontribusi paling besar.

Dari informasi yang didapat, penyakit yang paling banyak menghabiskan uang BPJS yang pertama adalah Jantung sekitar Rp 6,67 triliun dengan kontribusi 51,99 persen. Lalu penyakit yang kedua adalah kanker jumlah sekitar Rp 2,1 triliun atau sekitar 16,46 persen.

Penyakit ketiga, stroke menghabiskan Rp 1,62 triliun dengan 12,65 persen. Lalu penyakit keempat ada gagal ginjal dengan menghabiskan uang BPJS sekitar Rp 1,5 triiun dengan kontribusi 11,72 persen. Lalu posisi kelima ada penyakit talasemia, yang menghabiskan Rp 298 miliar dengan psekitar 2,32 persen.

Hemofilia adalah penyakit yang keenam sebanyak Rp 214 miliar dengan persentase 1,67 persen. Lalu untuk urutan ketujuh sirosis hati sebesar Rp 209 miliar atau sekitar 1,63 persen. Untuk penyakit terakhir yang memakan duit BPJS terbanyak adalah leukemia sekitar Rp 199 miliar.

Dari 8 penyakit di atas diketahui jika ditotal bisa mencapai Rp 12,8 triliun.

(up/up)

Kaleidoskop Kesehatan 2018
31 Konten
Berbagai informasi kesehatan meramaikan tahun 2018. Mulai dari hoaks tentang penyakit yang tidak jelas sumbernya, hingga kebijakan-kebijakan penting yang menyangkut kesehatan masyarakat. detikHealth merangkumnya untuk pembaca.
Berita Terkait