Paling 'Menakutkan' di 2018: Cacing di Ikan Makarel, Dampak Masturbasi

Kilas Balik Kesehatan

Paling 'Menakutkan' di 2018: Cacing di Ikan Makarel, Dampak Masturbasi

Ayunda Septiani - detikHealth
Jumat, 28 Des 2018 07:35 WIB
Paling Menakutkan di 2018: Cacing di Ikan Makarel, Dampak Masturbasi
Makarel bercacing. Foto: detikhealth
Jakarta - Informasi tentang kesehatan biasanya paling ditunggu, karena membuka wawasan baru tentang ilmu pengetahuan. Namun ada kalanya informasi tersebut bikin pembaca ketakutan.

Contohnya informasi tentang cacing Anisakis Sp yang menghebohkan beberapa waktu lalu. Cacing ini ditemukan dalam produk ikan makarel kalengan. Meski ditemukan dalam kondisi mati, dan belakangan dikatakan sebagai hal yang normal, tetap saja banyak yang ketakutan.

Bukan itu saja, berita tentang bakteri pemakan daging yang menggemparkan Australia juga berdampak ke tanah air. Banyak yang menantikan perkembangan beritanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikHealth berdasarkan mood rating yang diberikan pembaca, berikut ini beberapa informasi paling menakutkan sepanjang 2018.

Cacing Anisakis Sp dalam ikan makarel

Foto: Charolin Pebrianti
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menemukan spesies cacing Anisakis Sp pada beberapa produk makarel. Cacing ini adalah parasit dan bisa menginfeksi manusia.

Cacing Anisakis hidup dengan menempelkan diri pada dinding esafagus, lambung, dan usus inangnya. Manusia bisa saja terinfeksi cacing Anisakis bila mengonsumsi daging ikan atau cumi-cumi yang terkontaminasi.

Menurut CDC (Center of Disease Control and Prevention) seseorang yang terinfeksi cacing Anasikis dapat mengalami gejala diare, nyeri perut, hingga mual.

Ukuran cacing Anasakis kecil namun masih bisa dilihat dengan mata bila seseorang jeli. Ada juga yang ukurannya besar. Menurut pengunggah foro cacing-cacing ini diambil dari perut ikan paus. Parasit Cacing mati yang ikut termakan diketahui bisa menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang.



Teringeksi cacing pita gara-gara Sushi

Foto: Istock

Penggemar makanan sushi harap berhati-hati. Pastikan makanan disiapkan secara higienis. Alasannya karena tanpa dimasak daging ikan pada sushi bisa jadi sumber penyebaran parasit.

Seperti yang terjadi pada seorang pria dari California, ia dilaporkan datang ke Community Regional Medical Center dengan keluhan diare berdarah. Dr Kenny Bahn dalam siarannya di "This Won't Hurt A Bit" bercerita bahwa sang pria ini merupakan seorang penggemar sushi.

Kepada dokter sang pria mengaku bisa merasakan ada sesuatu yang menggeliat di dalam tubuhnya. Ia lalu pergi ketoilet dan dengan gulungan tisu berusaha mencoba mengeluarkan benda asing bergerak yang tampak keluar dari anus.

Setelah berhasil dikeluarkan benda asing tersebut memang benar adalah parasit cacing pita. Lebih menakjubkannya lagi cacing berukuran raksasa dengan panjang mencapai sekitar 1,7 meter.

Sang pria lalu mendapatkan terapi untuk membasmi cacing yang mungkin masih tersisa di dalam tubuh.

Gejala kanker yang tak boleh diabaikan

Foto: Thinkstock

Hari kanker sedunia diperingati setiap tanggap 4 Februari. Walau begitu, masih banyak yang tidak mengenali berbagai gejala kanker.

Jika berat badan turun, padahal tidak sedang diet atau rajin olahraga, maka sebaiknya curiga. Terlebih jika punya faktor risiko terkena kanker. Beberapa jenis kanker termasuk kanker paru, usus dan pankreas, ditandai juga dengan penuruanan berat badan secara mendadak tanpa sebab yang jelas.

BAB (Buang Air Besar) berdarah merupakan salah satu gejala kanker usus, walaupun dalam banyak kasus, bisa juga disebabkan oleh wasir atau ambeien.

Benjolan pada payudara memang tidak selalu berari kanker, namun mewaspadainya tiap benjolan yang mencurigakan dan segera memerikasanya. Bisa mencegah dampak lebih buruk jika ternyata adalah kanker payudara.

Infeksi tuberkulosis (TB atau TBC) ditandai antara lain dengan bercak darah saat batuk. Tapi bukan infeksi saja yang menyebabkan batuk berdarah, kanker paru juga kerap ditandai gejala serupa.

Susah menelan atau disfagia bisa menandakan ada masalah di tenggorokan. Bisa jadi karena asam lambung yang naik atau refluks, bisa juga karena kanker di kerongkongan.

Sering bertambah usia, kaum pria mengalami perbesaran prostat yang membuatnya makin sulit menahan kencing. Jika terjadi sebelum waktunya, perlu dicurigai ada masalah lain termasuk kanker.

Bercak merah muda yang keluar dari Miss V, terutama setelah menopause, perlu diwaspadai. Kanker endometrium ditandai dengan gejala awal berupa pendarahan.

Tahi lalat yang berubah bentuk, ukuran, maupun warnanya perlu diwaspadai. Melanoma, sejenis kanker kulit yang mematikan, kerap ditandai dengan perubahan tahi lalat.

Kanker ovarium sering ditandai dengan perut kembug. Lebih dari dua pekan kembung tidak sembuh, dan disertai perdarahan atau penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya, sebaiknya diwaspadai.

Jangan diabaikan sakit kepala yang tidak ketahuan sebabnya dan tidak sembuh-sembuh. Pastinya berhubungan dengan sistem saraf, dan bukan tidak mungkin berhubungan dengan kanker di otak.

Bakteri pemakan daging

Foto: Thinkstock

Seperti cerita dalam film horor, sebuah penyakit misterius pemakan daging menyebar dan tidak ada yang tahu bagaimana cara menghentikannya. Kondisi inilah yang sekarang dihadapi oleh para petugas kesehatan di Australia.

Disebut sebagai bisul Buruli, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium ulcerans. Ketika menginfeksi tubuh bakteri ini akan menghasilkan racun yang bisa menghancurkan jaringan sehingga bila tidak segera ditangani akan menimbulkan kecacatan.

Dalam beberapa tahun terakhir Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kasus bisul Buruli di Australia terus meningkat hingga 150 persen. Tercatat dari 74 kasus bisul Buruli pada tahun 2013 angkanya melonjak jadi 186 kasus di tahun 2016.

Hal yang jadi masalah adalah peneliti sampai sekarang tidak tahu bagaimana cara bakteri menyebar dan bagaimana cara mencegahnya.

"Sebagai komunitas kami menghadapi epidemi yang semakin memburuk dari penyakit parah tanpa tahu cara mencegahnya," tulis peneliti dalam laporan terbaru di The Medical Journal of Australia.

Ada beberapa teori yang menyebut mungkin bakteri menyebar dari serangga seperti nyamuk. Teori lain menyebut bakteri menginfeksi manusia lewat anjing, kucing, dan koala karena hewan-hewan tersebut diperhatikan juga bisa terkena bisul Buruli.

Dampak negatif masturbasi

Foto: ilustrasi/thinkstock

Bagi sebagian kalangan, aktivitas seksual yang satu ini masih sangat tabu untuk dibicarakan. Walau demikian, tak bisa dipungkiri masih ada yang melakukan. Padahal ada dampak negatifnya lho kalau dilakukan berlebihan. Termasuk di antaranya ejakulasi dini hingga ketidakseimbangan hormon.

Halaman 2 dari 6

BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menemukan spesies cacing Anisakis Sp pada beberapa produk makarel. Cacing ini adalah parasit dan bisa menginfeksi manusia.

Cacing Anisakis hidup dengan menempelkan diri pada dinding esafagus, lambung, dan usus inangnya. Manusia bisa saja terinfeksi cacing Anisakis bila mengonsumsi daging ikan atau cumi-cumi yang terkontaminasi.

Menurut CDC (Center of Disease Control and Prevention) seseorang yang terinfeksi cacing Anasikis dapat mengalami gejala diare, nyeri perut, hingga mual.

Ukuran cacing Anasakis kecil namun masih bisa dilihat dengan mata bila seseorang jeli. Ada juga yang ukurannya besar. Menurut pengunggah foro cacing-cacing ini diambil dari perut ikan paus. Parasit Cacing mati yang ikut termakan diketahui bisa menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang.



Penggemar makanan sushi harap berhati-hati. Pastikan makanan disiapkan secara higienis. Alasannya karena tanpa dimasak daging ikan pada sushi bisa jadi sumber penyebaran parasit.

Seperti yang terjadi pada seorang pria dari California, ia dilaporkan datang ke Community Regional Medical Center dengan keluhan diare berdarah. Dr Kenny Bahn dalam siarannya di "This Won't Hurt A Bit" bercerita bahwa sang pria ini merupakan seorang penggemar sushi.

Kepada dokter sang pria mengaku bisa merasakan ada sesuatu yang menggeliat di dalam tubuhnya. Ia lalu pergi ketoilet dan dengan gulungan tisu berusaha mencoba mengeluarkan benda asing bergerak yang tampak keluar dari anus.

Setelah berhasil dikeluarkan benda asing tersebut memang benar adalah parasit cacing pita. Lebih menakjubkannya lagi cacing berukuran raksasa dengan panjang mencapai sekitar 1,7 meter.

Sang pria lalu mendapatkan terapi untuk membasmi cacing yang mungkin masih tersisa di dalam tubuh.

Hari kanker sedunia diperingati setiap tanggap 4 Februari. Walau begitu, masih banyak yang tidak mengenali berbagai gejala kanker.

Jika berat badan turun, padahal tidak sedang diet atau rajin olahraga, maka sebaiknya curiga. Terlebih jika punya faktor risiko terkena kanker. Beberapa jenis kanker termasuk kanker paru, usus dan pankreas, ditandai juga dengan penuruanan berat badan secara mendadak tanpa sebab yang jelas.

BAB (Buang Air Besar) berdarah merupakan salah satu gejala kanker usus, walaupun dalam banyak kasus, bisa juga disebabkan oleh wasir atau ambeien.

Benjolan pada payudara memang tidak selalu berari kanker, namun mewaspadainya tiap benjolan yang mencurigakan dan segera memerikasanya. Bisa mencegah dampak lebih buruk jika ternyata adalah kanker payudara.

Infeksi tuberkulosis (TB atau TBC) ditandai antara lain dengan bercak darah saat batuk. Tapi bukan infeksi saja yang menyebabkan batuk berdarah, kanker paru juga kerap ditandai gejala serupa.

Susah menelan atau disfagia bisa menandakan ada masalah di tenggorokan. Bisa jadi karena asam lambung yang naik atau refluks, bisa juga karena kanker di kerongkongan.

Sering bertambah usia, kaum pria mengalami perbesaran prostat yang membuatnya makin sulit menahan kencing. Jika terjadi sebelum waktunya, perlu dicurigai ada masalah lain termasuk kanker.

Bercak merah muda yang keluar dari Miss V, terutama setelah menopause, perlu diwaspadai. Kanker endometrium ditandai dengan gejala awal berupa pendarahan.

Tahi lalat yang berubah bentuk, ukuran, maupun warnanya perlu diwaspadai. Melanoma, sejenis kanker kulit yang mematikan, kerap ditandai dengan perubahan tahi lalat.

Kanker ovarium sering ditandai dengan perut kembug. Lebih dari dua pekan kembung tidak sembuh, dan disertai perdarahan atau penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya, sebaiknya diwaspadai.

Jangan diabaikan sakit kepala yang tidak ketahuan sebabnya dan tidak sembuh-sembuh. Pastinya berhubungan dengan sistem saraf, dan bukan tidak mungkin berhubungan dengan kanker di otak.

Seperti cerita dalam film horor, sebuah penyakit misterius pemakan daging menyebar dan tidak ada yang tahu bagaimana cara menghentikannya. Kondisi inilah yang sekarang dihadapi oleh para petugas kesehatan di Australia.

Disebut sebagai bisul Buruli, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium ulcerans. Ketika menginfeksi tubuh bakteri ini akan menghasilkan racun yang bisa menghancurkan jaringan sehingga bila tidak segera ditangani akan menimbulkan kecacatan.

Dalam beberapa tahun terakhir Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kasus bisul Buruli di Australia terus meningkat hingga 150 persen. Tercatat dari 74 kasus bisul Buruli pada tahun 2013 angkanya melonjak jadi 186 kasus di tahun 2016.

Hal yang jadi masalah adalah peneliti sampai sekarang tidak tahu bagaimana cara bakteri menyebar dan bagaimana cara mencegahnya.

"Sebagai komunitas kami menghadapi epidemi yang semakin memburuk dari penyakit parah tanpa tahu cara mencegahnya," tulis peneliti dalam laporan terbaru di The Medical Journal of Australia.

Ada beberapa teori yang menyebut mungkin bakteri menyebar dari serangga seperti nyamuk. Teori lain menyebut bakteri menginfeksi manusia lewat anjing, kucing, dan koala karena hewan-hewan tersebut diperhatikan juga bisa terkena bisul Buruli.

Bagi sebagian kalangan, aktivitas seksual yang satu ini masih sangat tabu untuk dibicarakan. Walau demikian, tak bisa dipungkiri masih ada yang melakukan. Padahal ada dampak negatifnya lho kalau dilakukan berlebihan. Termasuk di antaranya ejakulasi dini hingga ketidakseimbangan hormon.

(up/up)

Kaleidoskop Kesehatan 2018
31 Konten
Berbagai informasi kesehatan meramaikan tahun 2018. Mulai dari hoaks tentang penyakit yang tidak jelas sumbernya, hingga kebijakan-kebijakan penting yang menyangkut kesehatan masyarakat. detikHealth merangkumnya untuk pembaca.
Berita Terkait