Menurut dokter ahli jiwa dr Lahargo Kembaren, SpKJ dari Rumah Sakit Dr H Marzoeki Mahdi, baby blues terjadi pada 50-80 persen wanita usai melahirkan. Sindrom ini ditandai perubahan sikap dan perilaku misal sering termenung, menangis, tiba-tiba menjerit, dan gampang tersinggung.
"Gangguan ini tergolong ringan dan biasanya berlangsung hingga 2 minggu. Jika berlangsung lebih dari 2 minggu maka lingkungan sekitar ibu harus waspada pada kemungkinan gangguan mental," kata dr Lahargo.
Baby blues sebetulnya bisa dihadapi ibu asal menerima support dari suami dan lingkungan sekitar. Support ini akan lebih baik jika diterima ibu sejak mulai dinyatakan mengandung, melahirkan, hingga harus melaksanakan kewajiban kepada anak dan keluarganya. Berikut 4 tips menghadapi baby blues.
1. Fisik
Support dan persiapan fisik meliputi asupan dengan gizi seimbang serta pemeriksaan teratur. Tips ini mencegah ibu merasa stres, deg-degan, dan khawatir tidak bisa melahirkan atau membesarkan anak dalam kondisi sehat dan selamat.
2. Mental
Tips dalam bidang mental meliputi relaksasi dan selalu berpikir positif. Dalam tips ini, istri yang akan menjadi ibu tak perlu sungkan meminta bantuan, ngobrol, atau curhat mengenai kehamilan atau kehidupan setelah punya anak.
3. Komunikasi
Selama dan setelah menjalani kehamilan, istri harus menjalin komunikasi yang intensif dengan suami. Menurut dr Lahargo, komunikasi yang intens adalah salah satu cara ampuh menghadapi baby blues. Komunikasi intens memungkinkan istri tidak ragu meminta bantuan pada suami, terutama di beberapa minggu pertama saat masih beradaptasi menjadi ibu.
4. Lingkungan
Hal ini meliputi persiapan finansial, dukungan dari seluruh keluarga, serta memperbanyak pengetahuan. Tips ini membantu ibu merasa yakin atas kemampuannya sendiri, bisa melewati masa awal menjadi ibu, dan tak ragu meminta bantuan jika merasa tidak mampu.
Simak Video "Regina Ivanova Sempat Alami Baby Blues Saat Urus Bayinya"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)