RS Ingin Naik Kelas? Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

Jakarta - Kementerian Kesehatan mengatakan penurunan kelas bagi sejumlah rumah sakit di Indonesia didasari oleh sumber daya yang ada di rumah sakit tersebut apakah memang sudah memenuhi standar penetapan atau mengalami penurunan kualitas. Sebab, hal ini juga berpengaruh pada selisih pembayaran oleh BPJS Kesehatan pada rumah sakit tersebut.

Dirjen Pelayanan Kesehatan, Bambang Wibowo, mengatakan bagi rumah sakit telah dinyatakan turun kelas dan berkeinginan untuk tetap mempertahankan kelasnya yang lama atau naik kelas, Kemenkes memberikan waktu untuk memenuhi aspek-aspek yang hilang di rumah sakit tersebut.

"Rumah sakit yang turun kelas bisa mengajukan naik kelas dalam kurun waktu 6 bulan kalau sudah ada perubahan SDM dan sarana prasarana," sebut Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI, Bambang Wibowo, saat dijumpai detikHealth, Kamis (25/7/2019).

Baca juga: 21 RS di Banten Direkomendasikan Kemenkes Turun Kelas, Gubernur Protes

Selain itu, bagi rumah sakit yang merasa hasil review tidak sesuai, pihaknya bisa mengajukan komplain atau sanggahan dalam kurun 28 hari setelah ditetapkan.

"Review kelas ini sudah kita sampaikan ke RS, Pemda, asosiasi, dan kepala Dinkes juga kepala daerah sejak Agustus 2018. sudah diberikan kesempatan untuk RS kalau ada yang merasa keliru kemudian menghitung ulang paling lama 2 minggu dari Rs yang komplain," tambahnya.

Lebih lanjut, Bambang menambahkan bahwa review ini akan berlangsung secara berkala yang bertujuan untuk menata pelayanan kesehatan dan sistem rujukan lebih baik di kemudian hari.

Baca juga: 615 RS di Indonesia Direkomendasikan Turun Kelas, Ini Rinciannya

(kna/up)