Terus Bertambah, Kematian Diduga Terkait Vape di AS Mencapai 5 Kasus

Terus Bertambah, Kematian Diduga Terkait Vape di AS Mencapai 5 Kasus

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Minggu, 08 Sep 2019 05:00 WIB
Terus Bertambah, Kematian Diduga Terkait Vape di AS Mencapai 5 Kasus
Penyebab kematian seusai menggunakan vape masih misterius (Foto: iStock)
Jakarta - Penyakit paru misterius yang dikaitkan dengan vape makin banyak memakan korban. Saat ini sudah 5 orang dilaporkan tewas, tiga kasus terbaru berasal dari Minnesota, Indiana, dan Los Angeles.

The Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut 450 kasus penyakit paru terkait vape di AS saat ini tengah diinvestigasi. Sebagian besar dari 58 kasus yang sudah diperiksa melibatkan minyak THC (Tetrahydrocannabinol), salah satu kandungan dalam ganja.

Pasien dari Minnesota berusia di atas 65 tahun dan meninggal pada Agustus setelah dirawat lama dengan komplikasi. "Terkait vaping produk THC terlarang," kata penyelidik dari departemen kesehatan setempat, dikutip dari USAtoday, Minggu (8/9/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Los Angeles mengumumkan kematian terkini potensial berhubungan dengan penggunaan rokok elektrik. Sedangkan departemen kesehatan Indiana melaporkan kematian pada remaja berusia di atas 18 tahun.

"Sejauh ini belum ada penyebab definitif yang ditemukan," kata Dana Meaney-Delman dari CDC, dikutip dari sciencenews.

Departemen kesehatan New York saat ini tengah mengamati kemungkinan kandungan Vitamin E asetat sebagai penyebab penyakit paru misterius. Senyawa tersebut relatif aman untuk perawatan kulit, tetapi beracun bila dihirup.




(up/up)
Vape Vs Pneumonia
32 Konten
Ratusan remaja di AS tumbang karena paru-parunya kolaps usai menggunakan vape. Sedikitnya 2 di antaranya meninggal terkait chemical pneumonia, radang paru serius akibat paparan bahan kimia penyebab iritasi.

Berita Terkait