Entah didasari oleh apa, beberapa netizen membagikan 'saran' masker pantyliner untuk mencegah paparan polusi dari asap kebakaran hutan.
Masalah polusi udara tentu bukan hal sepele. Meski demikian, sangat tidak bijaksana jika menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Spesialis paru dr Frans Abednego Barus, SpP, dari Omni Hospital Pulomas mengatakan melapisi masker dengan pantyliner tidak melindungi dari partikel polusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prinsipnya adalah kita melindungi diri dari partikel jelaga, debu, yang berukuran 0,05 mikron. Berarti masker yang kayak dokter bedah itu nggak ada gunanya," katanya kepada detikcom, Senin (16/9/2019).
"Mau ditutup pantyliner kek, pembalut kek, terserah. Tapi dalam dunia kedokteran itu nggak ada fungsi yang bermakna," sambungnya.
Ia melanjutkan, meski bisa saja penggunaan masker pantyliner ditujukan untuk melindungi bau tertentu, tetap tak bisa digunakan melindungi diri dari partikel debu dan asap kebakaran hutan.
"Mencegah dalam keadaan akut seperti bau atau apa mungkin bisa saja tapi akibat kronik dari terpaparnya debu dalam waktu lama dan konsentrasi tinggi nggak bisa dihindari. Penyakit kronik paru tetap akan muncul 10-15 tahun lagi," pungkasnya.
(kna/fds)











































