Tidak Menyusui, Risiko Kanker Payudara Meningkat? Begini Faktanya

Tidak Menyusui, Risiko Kanker Payudara Meningkat? Begini Faktanya

Nabila Ulfa Jayanti - detikHealth
Minggu, 13 Okt 2019 17:28 WIB
Tidak Menyusui, Risiko Kanker Payudara Meningkat? Begini Faktanya
Ilustrasi menyusui. Foto: iStock
Jakarta - Sebagai bagian dari kampanye pencegahan kanker payudara, 13 Oktober diperingati sebagai No Bra Day. Rupanya masih banyak mitos yang menyelimuti penyakit ini.

Kaitan bra dengan payudara hanya salah satunya. Mitos lain juga menyebut, tidak memberikan ASI (Air Susu Ibu) bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

Mitos ini membuat takut ibu-ibu yang karena sesuatu dan lain hal, tidak bisa memberikan ASI untuk si kecil. Sebenarnya, benar nggak sih?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli penyakit dalam dari RS Dharmais dr Nia Novianti, SpPD menuturkan tidak ada kaitan antara tak menyusui dengan risiko kanker payudara. Tetapi, ada satu hal penting yang harus diketahui.

"Tidak memberi ASI bukan menjadi faktor risiko. Tapi dengan memberi ASI kita akan mengurangi risiko kanker payudara," kata dr Nia dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan.



Ketakutan lain yang kerap disebut adalah risiko kanker yang dikaitkan dengan tak mengenakan bra. Menurut dr Nia, sebenarnya melepas bra bukan berhubungan ke kanker, melainkan 'rehat' untuk payudara setelah ditekan oleh bra.

"Karena kawatnya itu menghambat aliran limpatik atau getah bening di payudara, sehingga memang disarankan waktu tidur itu dilepas," ujarnya.


Tidak Menyusui, Risiko Kanker Payudara Meningkat? Begini Faktanya



(up/up)
13 Oktober Hari Tanpa BH
10 Konten
Tiap tahun, No Bra Day diperingati tiap tanggal 13 Oktober. Gerakan yang sebenarnya tidak jelas asal-usulnya ini dimaksudkan untuk mengkampanyekan kepedulian terhadap kanker payudara. Kebetulan, Oktober merupakan bulan kesadaran kanker payudara.

Berita Terkait