Deretan Tokoh Nasional yang Pernah Jadi Pasien 'Cuci Otak' dr Terawan

Deretan Tokoh Nasional yang Pernah Jadi Pasien 'Cuci Otak' dr Terawan

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Rabu, 23 Okt 2019 07:30 WIB
Deretan Tokoh Nasional yang Pernah Jadi Pasien Cuci Otak dr Terawan
Calon Menkes dr Terawan yang kontroversial (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad(K), atau kerap disapa dr Terawan merapat ke Istana Kepresidenan hari ini, Selasa (22/10). Anggota tim dokter kepresidenan ini mengaku ditunjuk menjadi calon Menteri Kesehatan.

Sebelumnya, ia dikenal dengan terapi kontroversial 'cuci otak' berbasis Digital Subtraction Angiography (DSA). Kontroversial karena alat ini sebenarnya untuk diagnostik, tapi dr Terawan memakainya untuk terapi pada beberapa kondisi termasuk stroke.

Detikcom merangkum beberapa tokoh penting di Indonesia yang pernah menjadi pasien 'cuci otak' yang ditemukan dr Terawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aburizal Bakrie

Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie (Tsarina/detikcom)
Politikus dan juga pengusaha Aburizal Bakrie pernah menjalani terapi 'cuci otak' dari dr Terawan. Melalui akun Instagramnya, ia berbicara sekaligus membela dr Terawan ketika metode cuci otaknya 'diserang'.

"Metode 'cuci otak'nya dipermasalahkan, padahal dengan itu dia telah menolong baik mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke," tulisnya.

Hendropriyono

Foto: Muhammad Ridho
Mantan Kepala Badan Inteligen Negara (BIN), Hendropriyono juga pernah merasakan metode 'cuci otak' yang ditemukan oleh dr Terawan.

"Saya sendiri pernah di-'cuci otak' oleh beliau. Bukan cuci otak karena radikalisme, tetapi dicuci otak secara fisik dalam arti sebenarnya," kata Hendropriyono.

Ia juga pernah memberikan penghargaan kepada dr Terawan melalui Hendropriyono Strategic Consulting (HSC).

"Saya rasa enggak melulu harus pemerintah deh yang memberi penghargaan. Tapi kita-kita yang peduli juga boleh memberikan penghargaan," imbuh Hendro.

Dahlan Iskan

Foto: Rois Jajeli
Dahlan Iskan juga pernah merasakan metode 'cuci otak' dr Terawan. Ia mengisahkan pengalamannya itu melalui tulisan berjudul 'Membersihkan Gorong-gorong Buntu di Otak'.

Dalam tulisan itu, Dahlan mengaku tidak dalam keadaan sakit dan tidak punya keluhan apapun saat melakukan terapi. Ia hanya ingin mencoba, karena sepengetahuannya brainwash merupakan metode baru untuk membersihkan saluran-saluran darah di otak.

Salah satu hasilnya, Dahlan merasakan pikirannya menjadi jernih dan segar. Selama menjalani terapi pun, ia langsung merasakan sensasi 'pyar' seperti rasa mint di kepala yakni saat dr Terawan membersihkan sumbatan di otak kirinya yang selama ini tidak pernah ia sadari.

Mahfud MD

Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD juga pernah menjalani terapi 'cuci otak' dari dr Terawan. Ia mengatakan, metode itu bagus. Mahfud menjelaskan, ia melakukan pengobatan terapi selama tiga jam. Usai terapi, ia merasa kondisi kesehatannya membaik.

"Tiga jam selesai, langsung pulang. Kalau pengalaman saya bagus," ujar dia.

Jenderal TNI (purn) Moeldoko

Foto: Moeldoko ke Istana (Andhika Prasetia/detikcom).
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (purn) Moeldoko mengaku pernah menjalani terapi 'cuci otak' dr Terawan. Pada April 2018, ia sudah 2 kali menjalani terapi tersebut.

Dia mengaku sempat mengalami masalah dengan keseimbangannya. Moeldoko menegaskan tidak ada yang ngawur dari metode dr Terawan, dan semuanya dilakukan secara ilmiah.

"Dilihat dulu indikatornya. Ada alatnya yang melihat indikator keseimbangan tubuh kita kurang. Di mana keseimbangan, (itu) dilihat lagi. Terapinya, jadi sesuatu yang bukan ngawur, bukan asal-asalan," kata dia.

Prabowo Subianto

Foto: Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo (Andhika Prasetia/detikcom)
Ketua Gerindra, Prabowo Subianto ternyata juga pernah menjadi salah satu pasien dari dr Terawan. Ia mengidap penyakit vertigo. Ia disarankan oleh dr Terawan untuk membersihkan penyakit tersebut dari tubuhnya. Prabowo merasa metode 'cuci otak' tersebut berhasil. Menurutnya, Indonesia harusnya bangga memiliki dr Terawan yang punya terobosan.

"Saya sendiri contohnya. Sudah tiga kali mau keempat kali diterapi dr Terawan. Biasa lah, namanya orang umur 60 tahun, biasa lah sakit," cerita Prabowo.

Halaman 2 dari 7
Politikus dan juga pengusaha Aburizal Bakrie pernah menjalani terapi 'cuci otak' dari dr Terawan. Melalui akun Instagramnya, ia berbicara sekaligus membela dr Terawan ketika metode cuci otaknya 'diserang'.

"Metode 'cuci otak'nya dipermasalahkan, padahal dengan itu dia telah menolong baik mencegah maupun mengobati puluhan ribu orang penderita stroke," tulisnya.

Mantan Kepala Badan Inteligen Negara (BIN), Hendropriyono juga pernah merasakan metode 'cuci otak' yang ditemukan oleh dr Terawan.

"Saya sendiri pernah di-'cuci otak' oleh beliau. Bukan cuci otak karena radikalisme, tetapi dicuci otak secara fisik dalam arti sebenarnya," kata Hendropriyono.

Ia juga pernah memberikan penghargaan kepada dr Terawan melalui Hendropriyono Strategic Consulting (HSC).

"Saya rasa enggak melulu harus pemerintah deh yang memberi penghargaan. Tapi kita-kita yang peduli juga boleh memberikan penghargaan," imbuh Hendro.

Dahlan Iskan juga pernah merasakan metode 'cuci otak' dr Terawan. Ia mengisahkan pengalamannya itu melalui tulisan berjudul 'Membersihkan Gorong-gorong Buntu di Otak'.

Dalam tulisan itu, Dahlan mengaku tidak dalam keadaan sakit dan tidak punya keluhan apapun saat melakukan terapi. Ia hanya ingin mencoba, karena sepengetahuannya brainwash merupakan metode baru untuk membersihkan saluran-saluran darah di otak.

Salah satu hasilnya, Dahlan merasakan pikirannya menjadi jernih dan segar. Selama menjalani terapi pun, ia langsung merasakan sensasi 'pyar' seperti rasa mint di kepala yakni saat dr Terawan membersihkan sumbatan di otak kirinya yang selama ini tidak pernah ia sadari.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD juga pernah menjalani terapi 'cuci otak' dari dr Terawan. Ia mengatakan, metode itu bagus. Mahfud menjelaskan, ia melakukan pengobatan terapi selama tiga jam. Usai terapi, ia merasa kondisi kesehatannya membaik.

"Tiga jam selesai, langsung pulang. Kalau pengalaman saya bagus," ujar dia.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (purn) Moeldoko mengaku pernah menjalani terapi 'cuci otak' dr Terawan. Pada April 2018, ia sudah 2 kali menjalani terapi tersebut.

Dia mengaku sempat mengalami masalah dengan keseimbangannya. Moeldoko menegaskan tidak ada yang ngawur dari metode dr Terawan, dan semuanya dilakukan secara ilmiah.

"Dilihat dulu indikatornya. Ada alatnya yang melihat indikator keseimbangan tubuh kita kurang. Di mana keseimbangan, (itu) dilihat lagi. Terapinya, jadi sesuatu yang bukan ngawur, bukan asal-asalan," kata dia.

Ketua Gerindra, Prabowo Subianto ternyata juga pernah menjadi salah satu pasien dari dr Terawan. Ia mengidap penyakit vertigo. Ia disarankan oleh dr Terawan untuk membersihkan penyakit tersebut dari tubuhnya. Prabowo merasa metode 'cuci otak' tersebut berhasil. Menurutnya, Indonesia harusnya bangga memiliki dr Terawan yang punya terobosan.

"Saya sendiri contohnya. Sudah tiga kali mau keempat kali diterapi dr Terawan. Biasa lah, namanya orang umur 60 tahun, biasa lah sakit," cerita Prabowo.

(up/up)

Dokter 'Cuci Otak' Jadi Menkes
28 Konten
dr Terawan Agus Putranto dilantik menjadi Menteri Kesehatan dalam Kabinet indonesia Maju pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Dokter ini sarat dengan kontroversi metode 'cuci otak' yang juga menimbulkan perseteruan dengan Ikatan Dokter Indonesia.
Berita Terkait