Fadly Barjadi Kusuma berjalan keluar dari dari gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran (RSP Unpad) di Jalan Eyckman, Kota Bandung, Rabu (26/8/2020). Di tangannya tertenteng map dokumen berwarna coklat, siang itu pengendara ojek online itu baru saja menerima suntik vaksin COVID-19 Sinovac yang kedua kalinya.
Pria jangkung berkacamata itu mengaku sedikit mengantuk setelah menerima dosis yang kedua, namun ia tak yakin jika rasa kantuk itu disebabkan karena vaksin.
"Saya merasa ngantuk, ngantuknya lumayan. Pas (suntik) pertama hanya ngantuk biasa, tapi pas yang kedua kali ngantuk enggak kuat, karena vaksin mungkin," ucap Fadly saat ditemui.
Fadly merupakan deretan relawan vaksin yang pertama kali mendapatkan injeksi, penyuntikan yang pertama diterimanya berbarengan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke RSP Unpad pada 11 Agustus lalu. Selama dua minggu disuntik, Fadly tak merasakan gejala atau efek samping apapun.
"Enggak ada sih, kepala pusing juga enggak ada, pembengkakan di area suntik juga enggak ada," tuturnya.
Bahkan, ucap ayah beranak tiga tersebut, ia langsung bekerja menarik orderan begitu penyuntikan pertama diberikan. Begitu pun rencananya hari ini, setelah disuntik vaksin Corona yang kedua, ia akan kembali mengekesekusi orderan.
"Kalau tadi pagi belum, mungkin setelah ini. Tapi kalau kemarin sebelum ke sini ada dua orderan, baru datang ke sini, siangnya langsung lanjut jalan lagi," paparnya yang baru pertama kali menjadi relawan uji klinis vaksin.
![]() |
Pekerjaan yang menuntutnya untuk berinteraksi dengan banyak orang dalam jarak dekat menjadi motivasinya sebagai relawan.
"Jadi saya butuh sesuatu yang bisa setidaknya mengurangi resiko terpapar virus itu. Insya Allah lancar enggak ada masalah, ini juga untuk kepentingan masyarakat luas," ucapnya.
Keluarga Sempat Takut
Kekhawatiran keluarga sempat mencuat begitu, Fadly memutuskan untuk menjadi relawan vaksin. Namun, rasa gamang itu ditepisnya dengan mencari tahu tingkat keberhasilan vaksin tersebut.
"Ya adik ipar saya pernah menjadi relawan vaksin H5N1 (flu burung), saya mengobrol dengannya jadi tahu. Pertama sih takut ada apa-apa, tapi setelah berdiskusi, apakah benar omongannya, di negara mana saja presentasenya, mungkin ada bukti otentik atau enggak. dan ya setelah disuntik vaksin dalam waktu 1 - 3 tiga hari tidak ada efek samping," ucapnya.
Simak Video "Dugaan Motif Ilmuwan Penemu Vaksin Covid-19 Dibunuh"
[Gambas:Video 20detik]